MPLS Sekolah Rakyat di Samarinda Dimulai Akhir Bulan Ini

1 hour ago 6

Ilustrasi, Sekolah Rakyat. Ilustrasi, Sekolah Rakyat.

REPUBLIKA NETWORK, SEKITARKALTIM – Sekolah Rakyat di Kaltim, telah dimulai di Samarinda. Program ini tersebar di tiga lokasi: SMA Negeri 16 Samarinda, Balai Penjaminan Mutu Pendidikan, dan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas.

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) dijadwalkan akhir bulan ini, 30 September 2025 di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas dan SMA 16.

Jadwal ini disesuaikan karena masih ada sejumlah persiapan sarana fisik yang harus dipenuhi, seperti bantal, selimut, dan perlengkapan lain. Demikian keterangan resmi Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kaltim, Achmad Rasyidi, dikutip Senin (15/9/2025).

Ia menjelaskan, proses pendaftaran peserta didik di SMA Negeri 16 terus berjalan. Hingga saat ini, satu rombongan belajar telah terisi 24 orang, masih kurang satu untuk mencapai kuota penuh.

Validasi data pendaftar akan dilakukan hari ini. Sekolah Rakyat sebagai upaya konkret memperluas akses pendidikan bagi kelompok rentan dan miskin ekstrem.

Program ini dirancang untuk menjembatani kesenjangan pendidikan yang selama ini memprihatinkan, khususnya bagi anak-anak yang putus sekolah.

“Sekolah Rakyat tak hanya berfokus peningkatan kualitas akademik, melainkan juga menekankan pembentukan karakter, penumbuhan jiwa wirausaha, dan penguatan aspek spiritual siswa,” jelasnya.

Program Sekolah Rakyat program yang diinisiasi Presiden Prabowo untuk anak-anak yang masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional.

Sasaran utama program ini anak-anak dari desil 1 dan desil 2, yaitu kelompok paling miskin dalam DTSEN, terutama mereka yang sudah tidak terdaftar di Dapodik alias putus sekolah.

“Tujuannya untuk mengentaskan kemiskinan dengan memberikan pendidikan gratis secara penuh, termasuk seragam, perlengkapan sekolah, dan makanan,” imbuhnya.

Nantinya, di asrama ada wali asrama, petugas keamanan, dan CCTV yang terhubung langsung ke kementerian pusat untuk memastikan keamanan siswa.

Untuk tingkat SD, dari kuota 50 orang dalam satu rombel, baru 19 orang yang mendaftar sehingga masih kekurangan 31 orang.

“Proses pendaftaran akan terus dibuka, setiap usulan atau masukan dari masyarakat akan melalui tahap validasi terlebih dahulu,” jelasnya.

Di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas, terdapat 1 rombel untuk SMA, 1 rombel untuk SMP, dan 2 rombel untuk SD.

Saat ini, rombel SMA dan SMP sudah terpenuhi, sementara rombel SD masih membutuhkan tambahan peserta.

"Kami akan terus berupaya. Jika ada usulan atau informasi dari masyarakat mengenai anak yang putus sekolah dari keluarga tidak mampu, kami segera melakukan verifikasi dan validasi lapangan," katanya.

Selain Samarinda, beberapa kabupaten/kota lain di Kaltim seperti Kutai Kartanegara (Kukar), Penajam Paser Utara (PPU), Berau, dan Bontang juga telah mengajukan proposal program Sekolah Rakyat ke kementerian. Saat ini, mereka tinggal menunggu validasi dan peninjauan lapangan.

Program Sekolah Rakyat ini membutuhkan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan masyarakat. Dengan kerja sama semua pihak, diharapkan program ini dapat berjalan sukses dan membantu anak-anak Indonesia meraih masa depan yang lebih baik.

Dilaporkan Republka, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyampaikan target Presiden Prabowo untuk para siswa Sekolah Rakyat, yakni agar para siswa memiliki tiga hal penting setelah lulus kelak.

"Jadi anak cerdas, berkarakter kebangsaan dan keagamaan, dan harus dibekali keterampilan," ujar Wamensos Agus Jabo dalam pernyataan terkonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Ia menjelaskan para siswa yang lulus SMA Sekolah Rakyat dan melanjutkan kuliah juga akan dibekali keterampilan dan ilmu praktis. Sehingga, mereka bisa bekerja membantu orang tua.

"Anak-anak akan diarahkan ke mana, hilirisasi harus bisa jamin anak-anak memiliki ilmu sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang, terutama tekonologi informasi (TI), bahasa dan keterampilan. Sehingga, keluar dari jenjang SMA bisa bekerja. Bisa cari nafkah buat dirinya, buat bantu orang tua," tuturnya.

Agus Jabo menekankan para siswa Sekolah Rakyat memiliki dua pilihan setelah lulus, yaitu melanjutkan sekolah atau bekerja. "Sudah kita siapkan, kuliah kita jajaki dengan perguruan tinggi," ujarnya.

Yan Andri

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |