'Omon-Omon' Prabowo di Hari Buruh: Hapus Outsourcing hingga Marsinah Pahlawan Nasional

15 hours ago 14

TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan ribu Buruh dan pekerja dari berbagai daerah di tanah air memenuhi kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk merayakan  Hari Buruh Internasional 2025 (May Day) yang jatuh pada Kamis, 1 Mei 2025.

Presiden Prabowo Subianto hadir dalam kegiatan yang dihadiri tak kurang dari 200 ribu buruh dan pekerja itu. Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo turut menyampaikan sejumlah hal untuk menjawab aspirasi para buruh dalam momentum yang diperingati setiap tahun itu. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


Berikut merupakan poin-poin dari pidato yang disampaikan oleh Presiden Prabowo:

Apresiasi Buruh yang Selalu Mendukung

Dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di kawasan Monas itu, Prabowo mengucapkan apresiasinya karena serikat pekerja telah mendukungnya, bahkan hingga lima kali Pemilihan Presiden.

"Saya mau ucapkan terima kasih, lima kali saya maju Pemilihan Presiden, empat kali kalah. Tapi, walaupun saya empat kali kalah, buruh selalu mendukung saya terima kasih. Dan karena itu, saudara tidak pernah tinggalkan saya, empat kali saya kalah, yang kelima kita menang, saudara- saudara sekalian," kata Prabowo yang diikuti sorak sorai massa.

Di sela-sela pidatonya, terdengar suara massa yang berkali-kali meneriakkan nama sang Kepala Negara, "Prabowo! Prabowo! Prabowo!".

Prabowo pun melanjutkan pidatonya dengan mengaku dirinya merasa telah menjadi Presiden untuk para buruh, petani, nelayan. 

"Saya merasa menjadi Presidennya buruh, petani, nelayan, orang yang susah. Saudara-saudara sekalian, saya ingin menyampaikan bahwa pemerintah yang saya pimpin akan bekerja sekeras-kerasnya untuk menghilangkan kemiskinan dari bumi Indonesia," katanya, dikutip dari Antara, 1 Mei 2025.

Seperti yang diketahui, Prabowo Subianto telah mencalonkan diri sebanyak lima kali dalam Pemilihan Presiden sepanjang kariernya politiknya, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil Presiden. Dalam setiap pencalonan itu, Prabowo menyampaikan apresiasinya terhadap kaum buruh yang selalu mendukungnya untuk menang.

Janjikan Pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional

Selain mengapresiasi para buruh, Presiden Prabowo juga enjanjikan pembentukan Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional sebagai bagian dari komitmennya terhadap perlindungan dan kesejahteraan pekerja.

"Saya ingin memberi hadiah kepada kalian para buruh, pada hari ini. Saya akan segera membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional yang terdiri dari tokoh-tokoh perwakilan buruh dari seluruh Indonesia,” kata Prabowo di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Mei 2025.

Menurut Prabowo, dewan tersebut akan bertugas mengkaji persoalan mendasar yang dihadapi kaum buruh, termasuk menilai dan memberikan nasihat terhadap undang-undang yang dinilai tidak berpihak kepada pekerja. Ia menyebut lembaga ini akan menjadi garda depan dalam menyuarakan demokrasi yang adil bagi buruh serta memperbaiki sistem ketenagakerjaan nasional.

"Tugasnya adalah mempelajari keadaan buruh dan memberi nasihat kepada presiden mana undang-undang yang tidak beres yang tidak melindungi buruh. Sehingga sesuai demokrasi dan segera akan kami membaiki,” ujarnya.

Tanggapi Soal Outsourcing

Salah satu tuntutan kaum buruh pada May Day kali ini ialah permintaan penghapusan sistem outsourcing (tenaga alih daya). Sementara itu, Presiden Prabowo menanggapinya dengan  nada bercampur serius dan santai ketika menyampaikan pidatonya. Prabowo menyebut dia memahami tuntutan para buruh untuk menghapus praktik outsourcing. Namun, ia meminta agar hal tersebut dikaji secara realistis, dengan tetap mempertimbangkan iklim investasi.

"Saya juga akan meminta Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional segera mengejar bagaimana caranya agar kita bisa, kalau tidak segera, secepat-cepatnya menghapus outsourcing. Tapi, saudara-saudara, kita juga harus realistis,” kata dia sembari mengingatkan sisi investasi, di Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Mei 2025. 

Menurut kepala negara tersebut, menjaga keseimbangan antara perlindungan hak-hak buruh dan kepastian bagi investor adalah tantangan besar. “Kalau mereka (investor) tidak investasi, tidak ada pabrik. Kalau tidak ada pabrik, kalian tidak bisa bekerja,” ujar Prabowo. 


Akan Pertemukan Buruh dan Pengusaha

Selain itu, Presiden Prabowo juga menyatakan akan menggelar pertemuan antara perwakilan buruh dan pengusaha di Istana Bogor dalam waktu dekat. “Saya akan mengadakan suatu pertemuan di Istana Bogor. Ada 160 pimpinan buruh akan saya pertemukan dengan 160 pemimpin-pemimpin perusahaan. Kita akan duduk bersama,” ujar Prabowo di hadapan puluhan hingga ratusan ribu buruh yang memadati kawasan Monas, Kamis 1 Mei 2025.

Pertemuan itu, menurutnya, bertujuan untuk mempertemukan kepentingan pekerja dan pelaku usaha secara langsung, guna mencari solusi yang berkeadilan. Ia menekankan pentingnya dialog terbuka dan kesediaan para pengusaha untuk tidak mementingkan diri sendiri dalam urusan bisnis dan kesejahteraan tenaga kerja

“Saya akan mengatakan kepada para pengusaha, saudara-saudara tidak boleh mau kaya-kaya sendiri,” kata Prabowo disambut sorakan hadirin. Adapun gagasan ini muncul di tengah meningkatnya tuntutan serikat buruh akan reformasi sistem ketenagakerjaan, termasuk soal penghapusan outsourcing dan peningkatan perlindungan hukum bagi pekerja.

Dukung Marsinah Diangkat Jadi Pahlawan Nasional

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Prabowo Subianto turut menyampaikan dukungannya terhadap usulan agar Marsinah, aktivis buruh yang dibunuh pada 1993, diangkat sebagai Pahlawan Nasional.  

“Saudara-saudara, atas usul dari para pimpinan buruh, tokoh-tokoh masyarakat, mereka bertanya: kenapa belum ada dari kaum buruh yang jadi pahlawan nasional? Saya bilang, usulkan saja, dan saya akan dukung,” kata Prabowo dalam pidatonya pada Hari Buruh Internasional, di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Kamis, 1 Mei 2025.

Prabowo menyampaikan bahwa suara kaum buruh harus didengar dan diwakili, termasuk dalam hal penghargaan terhadap tokoh perjuangan buruh seperti Marsinah. “Kalau pimpinannya memang mewakili buruh, saya setuju. Kita dukung,” ujarnya, disambut riuh para peserta aksi. 

Dani Aswara berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |