TEMPO.CO, Surabaya - Awal musim hujan di akhir 2024 ini beberapa kawasan di Indonesia dilanda banjir, banjir bandang dan longsor. Berdasarkan infografis Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB pada 18-22 Desember 2024 terjadi 1.031 bencana banjir, 433 kejadian cuaca ekstrem dan 103 musibah longsor serta gelombang pasang-abrasi 14 kali. Saat ini terjadi fenomena La Nina yang memberi tambahan atau peningkatan 20-40% semua, artinya semua orang harus ekstra hati hati.
Pakar kebencanaan sekaligus dosen senior Departeman Teknil Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Amien Widodo mengatakan bagi yang melaksanakan libur akhir tahun ke tempat rekreasi, selama di perjalanan sangat disarankan untuk selalu mendengarkan atau melihat media sosial mengenai pengumuman kondisi cuaca yang selalu disiarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG.
Sebab sangat mungkin muncul angin puting beliung secara tiba-tiba yang bisa menerbangkan atap rumah dan merobohkan pohon-pohon di sepanjang jalan. "Sebelum angin datang, lihat ke langit, biasanya ada awan hitam comulonimbus yang diikuti oleh embusan angin dan hujan es. Kalau ada seperti itu disarankan berhenti atau lebih berhati-hati," kata Amien dalam keterangannya, Kamis, 26 Desember 2024.
Saat perjalanan melewati bukit, disarankan supaya meningkatkan kehati-hatian. Sempatkan mengecek peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah (ZKGT) yang bisa dilihat di link https://vsi.esdm.go.id/portalmbg/. Peta ini dibuat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang menggambarkan kawasan rawan bencana tanah longsor dari yang sangat rawan sampai rendah.
Pada kawasan sangat rawan juga dilengkapi *potensi banjir bandang* dan jarak jangkau banjir bandang tersebut. Saat melihat kiri kanan bukit, perhatikan beberapa tanah kawasan rawan longsor bisa dilihat yaitu pohon, tiang listrik, pagar banyak rumah miring. Sudah muncul di tepi jalan gundukan tanah dan atau batu batu berserakan. Bila sebelum masuk ke gunung kondisinya hujan deras maka disarankan berhenti dahulu dan selalu mendengarkan informasi lewat medsos.
Menurut Amien sekarang ini banyak wisatawan berkunjung di kawasan air terjun dan kawasan sungai untuk arung jeram. Bila sedang berada di kawasan tersebut disarankan selalu lihat peta PVMBG dan pengumuman BMKG. Banyak tanda awal bila akan terjadi banjir bandang, diantaranya air terjun dan sungainya bertambah keruh (coklat gelap) serta membawa ranting-ranting.
Atau bisa juga air terjun dan sungainya tidak ada mengakir tiba-tiba. Ini berarti di hulu bagian atas alur sungai tersumbat tanah longsor yang membendung sungai. Bendungan alam ini bisa jebol setiap saat dan akan diikuti banjir bandang. "Saran kami segera meninggalkan kawasan tersebut," kata Amien yang juga peneliti bencana.
Wisata pantai yang sering dikunjungi wisatawan, ujar Amien, juga harus berhati-hati terhadap ancaman gelombang ekstrem dan abrasi arus laut serta arus rip. Pengumuman BMKG ihwal kondisi tinggi gelombang harus diperhatikan yang bisa datang setiap saat. Demikian pula dengan arus rip. Salah satu penyebab orang tenggelam di laut, itu dikarenakan arus laut yang menyeret korban ke tengah atau disebut dengan Rip Current.
RIP Current merupakan arus yang gerakannya berarah tegak lurus dengan garis pantai. Arus ini muncul berawal dari gelombang yang datang dari arah laut menuju pantai dan kembali ke arah laut. Arus ini sering terjadi di daerah sempit seperti di pantai yang terdapat endapan gosong pasir, teluk, atau dermaga. Arus ini berbahaya karena dapat menyeret orang ke tengah laut.
Apa yang harus dilakukan kalau kita terseret arus rip ini?. Paling utama jangan panik dan jangan dilawan dengan berenang melawan arus sebab kita akan kehabisan tenaga. "Segera mencoba keluar dari arus dengan berenang ke arah kiri atau ke arah kanan. Atau kita ikuti arus sampai kecepatan melemah baru berenang ke pantai. Jangan lupa juga minta tolong," tutur Amien.
Pilihan Editor: Hari Cuti Bersama Libur Natal, Simak Prediksi Cuaca Jakarta dari BMKG
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini