Pelabuhan Sadeng Disiapkan Jadi Sentra Perikanan Nasional Berbasis Kampung Nelayan

2 days ago 19

Penampakan kapal nelayan saat berlabuh di Pantai Sadeng, Gunungkidul, beberapa waktu lalu | tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diusulkan menjadi salah satu lokasi pengembangan Kampung Nelayan Merah Putih oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) DIY.

Pengusulan ini merupakan bagian dari tindak lanjut program strategis nasional Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang menargetkan pembangunan 100 kampung nelayan hingga tahun 2025.

Kepala DKP DIY, R Hery Sulistio Hermawan, menyebut PPP Sadeng sebagai kandidat kuat karena telah memiliki ekosistem perikanan yang mapan serta infrastruktur dasar yang memadai. Pelabuhan yang beroperasi sejak awal 1990-an ini dilengkapi dengan fasilitas seperti cold storage dan telah lama menjadi basis aktivitas perikanan tangkap di wilayah selatan DIY.

“Potensi hasil laut di Sadeng sangat besar. Kapal-kapal besar sudah beroperasi di sana, dan usaha perikanan tangkap telah berjalan sejak lama. Ekosistemnya sudah terbentuk,” ujar Hery, Jumat (30/5/2025).

PPP Sadeng juga memiliki jangkauan distribusi yang luas, menjangkau pasar di Sleman, Kota Yogyakarta, Bantul, hingga Kulon Progo. Keunggulan inilah yang membuat pelabuhan tersebut dinilai layak untuk dikembangkan sebagai Kampung Nelayan Merah Putih.

Menurut Hery, jika pengembangan ini terealisasi, maka PPP Sadeng tidak hanya menjadi tempat pendaratan ikan, tetapi juga bisa tumbuh sebagai pusat industri pengolahan hasil laut dan hilirisasi perikanan. Hal ini diharapkan bisa menciptakan efek ganda bagi perekonomian masyarakat pesisir, seperti meningkatnya pendapatan nelayan, penciptaan lapangan kerja baru, serta tumbuhnya usaha-usaha pendukung sektor kelautan.

Lebih jauh, produk-produk perikanan dari Sadeng juga dibidik untuk masuk ke dalam program makan bergizi gratis (MBG) pemerintah, khususnya untuk dapur Satuan Pelayanan Peningkatan Gizi (SPPG).

“Ini jadi peluang besar agar produk tangkapan nelayan bisa terserap lebih luas dan berdampak langsung pada kesejahteraan mereka,” ujar Hery.

DKP DIY juga tengah menyusun pengembangan terintegrasi bersama berbagai pihak, termasuk Bapperida DIY yang telah memasukkan kawasan Sadeng sebagai bagian dari proyek strategis nasional. Hal ini membuka peluang kolaborasi lintas sektor dalam pengembangan kawasan tersebut.

Salah satu tahapan penting yang sedang dilakukan adalah pengurusan izin pemanfaatan lahan milik kas desa (Sultanaat Grond/SG) yang akan dijadikan lokasi pembangunan. Lahan seluas minimal 1 hektare dibutuhkan sebagai syarat pengusulan Kampung Nelayan Merah Putih.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap DKP DIY, Catur Nur Amin, mengatakan lahan tersebut akan digunakan untuk membangun berbagai fasilitas tambahan seperti tempat penyimpanan hasil tangkapan, tempat pelelangan ikan, dan unit pengolahan hasil perikanan.

Saat ini, tercatat sekitar 5.000 nelayan tersebar di sepanjang pesisir selatan DIY. Namun, hanya sekitar 3.000 orang yang aktif melaut, termasuk yang beroperasi di PPP Sadeng.

Dengan adanya program ini, diharapkan produktivitas dan kesejahteraan para nelayan dapat meningkat. Jika disetujui pemerintah pusat, PPP Sadeng akan menjadi simbol nelayan Indonesia yang mandiri, modern, dan berdaya saing tinggi.  

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |