TEMPO.CO, Jakarta - Diseminasi adalah istilah yang menyatakan penyebarluasan ide, gagasan, informasi, dan sebagainya. Kata diseminasi juga sering disejajarkan dengan sosialisasi, yaitu kegiatan memasyarakatkan sesuatu, sehingga dikenal, dipahami, dan dihayati oleh masyarakat sekitar.
Menurut Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (2005), kata diseminasi berasal dari bahasa Inggris, yaitu disseminate, yang berarti menyebarkan dan mempunyai pengertian sama dengan distribute or spread widely ideas. Berikut ini penjelasan lengkapnya.
Pengertian Diseminasi
Melansir eprints.ipdn.ac.id, diseminasi merupakan suatu proses interaktif dalam penyampaian inovasi, yang pada akhirnya dapat mengubah pola pikir, sikap, dan perilaku individu yang ikut terlibat di dalamnya. Melalui diseminasi, diharapkan mampu untuk saling bertukar ide atau informasi yang dapat menciptakan inovasi-inovasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kemudian, mengacu pada lintar.untar.ac.id, diseminasi adalah penyebarluasan informasi dan sebuah penyampaian komunikasi yang dapat terjadi saat pengguna mengalami internalisasi. Maksud dari internalisasi, yaitu pengguna memerlukan informasi atau menerima pesan yang sesuai dengan harapan kebutuhannya, sehingga memberikan manfaat bagi dirinya.
Senada dengan hal itu, menurut laman etd.repository.ugm.ac.id, diseminasi merupakan suatu kegiatan yang ditujukan kepada individu atau kelompok target supaya memperoleh informasi.
Selain itu, harapan dari diseminasi adalah timbulnya kesadaran, menerima, dan pada akhirnya memanfaatkan informasi tersebut untuk kepentingan diri-sendiri.
Manfaat Diseminasi
Mengutip journal.uii.ac.id, diseminasi mempunyai beberapa manfaat, antara lain:
- Memberikan pengetahuan baru dan bermanfaat bagi masyarakat.
- Mengetahui dan memahami informasi yang disampaikan.
- Masyarakat bisa terlibat dalam proses penyusunan kebijakan, pengambilan keputusan, dan menyuarakan pendapat.
- Kunci untuk membangun masyarakat yang terinformasi dan aktif.
- Membentuk masyarakat yang progresif dalam mencapai pembangunan berkelanjutan.
Strategi Diseminasi
Strategi diseminasi bisa berbeda-beda tergantung kebijakan dari masing-masing pelaku individu atau lembaga yang berkepentingan. Adapun beberapa strategi diseminasi pelayanan informasi masyarakat di lembaga pemerintah, di antaranya:
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID)
PPID merupakan pejabat yang bertanggung jawab di bidang penyimpanan, pendokumentasian, penyediaan, dan/atau pelayanan informasi di lembaga publik.
Keberadaan PPID membuat masyarakat yang ingin menyampaikan permohonan informasi menjadi lebih mudah dan melalui satu pintu, sebagaimana diatur Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Media Sosial
Penggunaan media sosial sebagai salah satu strategi diseminasi pelayanan informasi masyarakat dilakukan karena pertumbuhan pengguna internet yang terus meningkat.
Selain melalui media sosial, seperti X (Twitter), Instagram, Facebook, YouTube, dan WhatsApp, diseminasi juga dapat dilakukan melalui situs web dan aplikasi ponsel.
Kemitraan
Kemitraan adalah suatu jenis bisnis melalui perjanjian formal antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan serta atas dasar saling percaya, membutuhkan, memperkuat, dan memberi manfaat.
Dalam kemitraan, dibuat rincian rencana kerja dan anggaran agar berjalan sesuai dengan tujuan awal yang telah ditetapkan.
Tahapan Diseminasi
Mengutip satasik.tasikmalayakota.go.id, tahapan diseminasi terdiri dari lima subtahapan yang dapat dilaksanakan secara berurutan (sequential), bersamaan (paralel), atau berulang (iterative), meliputi:
1. Sinkronisasi Data dan Metadata
Metadata merupakan informasi yang memaparkan data, yang pada dasarnya menjelaskan apa, siapa, kapan, mengapa, di mana, dan bagaimana data diperoleh. Subtahapan sinkronisasi data dan metadata bertujuan untuk mengelola data dan metadata supaya siap didiseminasikan.
2. Menghasilkan Produk Diseminasi
Produksi produk diseminasi dilakukan setelah perencanaan pada tahap pembangunan atau desain untuk memenuhi kebutuhan pengguna.
Pada dasarnya, produk diseminasi berasal dari pengolahan tahapan hasil analisis dan penyajian menjadi bentuk yang menarik bagi target, sehingga lebih mudah memahami informasi yang disampaikan.
3. Manajemen Rilis Produk Diseminasi
Pada tahapan diseminasi yang ketiga, seluruh produk dipastikan sudah siap dan tersedia untuk diluncurkan. Selain itu, jadwal dan mekanisme rilis sudah diatur dengan baik serta hak akses setiap pengguna juga harus diperhatikan.
4. Promosi Produk Diseminasi
Aktivitas yang dilakukan pada tahap keempat adalah mempromosikan produk diseminasi secara aktif untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Promosi dapat dilakukan melalui berbagai media komunikasi, seperti web, aplikasi, media sosial, pameran, seminar, workshop, talkshow, dan sebagainya.
5. Manajemen Dukungan Pengguna
Pada tahap terakhir, pelaku diseminasi harus memastikan bahwa permohonan informasi atau pertanyaan terhadap suatu produk dapat dipenuhi dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Permohonan tersebut harus dievaluasi secara berkala untuk peningkatan kualitas secara menyeluruh dan mengikuti kemungkinan adanya perubahan kebutuhan.
Contoh Kegiatan Diseminasi
Adapun beberapa contoh kegiatan diseminasi, antara lain:
- Diseminasi hasil penelitian, riset, survei, atau observasi.
- Diseminasi hasil kegiatan atau acara.
- Diseminasi produk teknologi kepada masyarakat.
- Diseminasi modul ajar atau media pembelajaran.
- Diseminasi informasi terkait pariwisata.
- Diseminasi bimbingan teknis.
- Diseminasi hasil pengabdian masyarakat.