WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Di balik tembok tinggi Lapas Kelas IIB Wonogiri, kisah haru dan inspiratif tumbuh dari tangan-tangan para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Mereka tak sekadar menjalani masa pidana, tapi justru menanam harapan baru lewat kegiatan pertanian di lahan Branggang milik lapas.
Setiap hari, para WBP merawat tanaman seperti kangkung, bayam, terong, dan sayur mayur lainnya. Hasilnya? Kebun hijau yang tumbuh subur, menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan semangat tak pernah mengenal batas jeruji.
Dipandu petugas pembinaan, mereka diajari teknik bertani mulai dari menyemai hingga panen. Lebih dari sekadar rutinitas, kegiatan ini menjadi bagian dari pembinaan kemandirian dan pembentukan karakter warga binaan agar kelak siap kembali ke tengah masyarakat.
Kalapas Wonogiri, Siswarno, menyatakan bahwa program ini adalah bentuk nyata dari komitmen Lapas dalam membekali WBP dengan keterampilan hidup yang bermanfaat.
“Kami ingin tanamkan nilai tanggung jawab, kerja keras, dan harapan. Ini bukan sekadar berkebun, tapi menumbuhkan masa depan yang lebih baik,” tegas Siswarno, Rabu (3/7/2025).
Program ini juga merupakan bagian dari gerakan back to nature, menjadikan WBP lebih akrab dengan alam serta ikut andil dalam menjaga ketahanan pangan. Hasil panen bahkan dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur Lapas, sekaligus menjadi simbol swasembada pangan mini yang menggugah.
Kisah ini menjadi inspirasi bahwa setiap manusia punya peluang kedua. Dari balik jeruji, mereka belajar, berbenah, dan menanam benih masa depan. Harapannya saat masa pidana berakhir, mereka pulang tak dengan tangan kosong, melainkan membawa bekal keterampilan dan semangat baru untuk hidup yang lebih baik. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.