Asosiasi Bupati Papua Tengah Minta Kemenhub Buka Penerbangan Full Service

5 hours ago 7

Sejumlah pesawat milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asosiasi Bupati Papua Tengah mendorong peningkatan pelayanan transportasi udara bagi seluruh masyarakat Papua Tengah. Ketua Asosiasi Bupati Papua Tengah Melkianus Mote menyampaikan, saat ini baru ada low cost carrier (maskapai biaya rendah) yang sudah melayani penerbangan ke Ibu Kota Propinsi Papua Tengah, Nabire.

"Asosiasi Bupati Papua Tengah meminta Kementerian Perhubungan segera memberikan pelayanan dengan pilihan pelayanan penerbangan full service seperti Garuda dan Batik Air ke Bandara Nabire," ujar Melkianus, Kamis (23/10/2025).

Melkianus menyebut kehadiran maskapai full service akan mampu membawa lebih banyak penumpang dan kargo ke Papua Tengah. Hal ini membuat penerbangan menjadi lebih efisien dan memberikan kenyamanan lebih baik bagi para penumpang.

"(Harapannya) agar Ibu Kota Papua Tengah menjadi hub sebagai tempat utama seluruh maskapai penerbangan mengonsolidasikan dan mendistribusikan penumpang dan kargo ke berbagai kabupaten di Papua Tengah," sambung dia. 

Selain Bandara Nabire, Bupati Deiyai itu menyampaikan pihaknya juga telah mengajukan surat kepada Kemenhub untuk membuka bandara pusat di Lapangan Terbang Waghete, yang telah dilakukan uji tes landing ATR 72/200 dari maskapai Trigana Air pada 2020. Melkianus mendorong Lapangan Terbang Waghete dapat menjadi hub atau bandara pusat jenis pesawat ATR di Papua Tengah. 

"Bandara Waghete layak menjadi bandara pusat pesawat ATR untuk melayani Kabupaten Deiyai, Dogiyai, Paniai dan Intan Jaya karena jangkauan bandara dekat sekali," lanjut Melkianus. 

Melkianus menyebut peningkatan konektivitas transportasi udara akan berdampak signifikan dalam memacu perekonomian di Papua Tengah. Melkianus menyebut kehadiran pesawat berbadan lebar pun akan memberikan kemudahan dan kenyamanan dalam mobilitas masyarakat Papua Tengah. 

"Dengan terbukanya akses transportasi udara pesawat berbadan besar maka penumpang dapat menikmati akses cepat dan nyaman, serta menjawab kesulitan  selama ini yang harus melalui jalan darat menuju Nabire selama enam jam," kata Melkianus. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |