Petasan 8 Kg Meledak di Lombok, Dirakit oleh Korban

1 day ago 14

CNN Indonesia

Selasa, 01 Apr 2025 13:47 WIB

Petasan berukuran 8 kg yang meledak dan melukai dua warga Kabupaten Lombok Tengah, NTB, pada Idulfitri 1446, Senin (31/3) diduga dirakit sendiri. Petasan berukuran 8 kg yang meledak dan melukai dua warga Kabupaten Lombok Tengah, NTB, pada Idulfitri 1446, Senin (31/3) diduga dirakit sendiri. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA).

Jakarta, CNN Indonesia --

Petasan berukuran 8 kilogram (kg) yang meledak dan melukai dua warga Desa Jelantik, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, NTB, pada Idulfitri 1446, Senin (31/3) diduga dirakit sendiri oleh korban.

"Petasan yang meledak itu, informasi diduga dirakit sendiri oleh korban," ujar Kasi Humas Polres Lombok Tengah Iptu Lalu Brata Kusnadi di Lombok Tengah, dilansir Antara, Selasa (1/4).

Ia menjelaskan kedua korban yakni IR (25) dan IG (23) mengalami luka cukup parah akibat terkena ledakan petasan berukuran 8 kilogram (kg) itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keduanya, saat ini, tengah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit Provinsi NTB.

Lalu mengatakan peristiwa itu terjadi pada Senin (31/3) sore atau pukul 16.00 WITA.

Saat itu, IR dan IG membawa sisa petasan yang berukuran 8 kilogram yang belum diledakkan pada Minggu (30/3) malam ke pinggir kali.

Korban mencoba membakar sumbu petasan tersebut, namun berkali-kali dibakar tidak kunjung meledak. Keduanya lalu membawa petasan ke rumah untuk dicek.

"Setelah diotak-atik, petasan tersebut tiba-tiba meledak," ujarnya.

Ia mengatakan akibat ledakan petasan tersebut, korban terpental. Korban IR mengalami luka parah akibat ledakan dengan ibu jari dan telunjuk tangan kirinya putus, serta luka serius pada bagian kaki dan wajahnya.

"Untuk rekan korban IG menderita luka pada kaki kiri dan kanan, kemudian masyarakat yang mendengar ledakan tersebut langsung mengecek ke lokasi dan melihat korban dalam kondisi bersimbah darah atau telah terkapar," ujarnya.

Warga kemudian membawa korban rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Setelah pihaknya mendapat informasi terkait peristiwa tersebut, personel langsung turun ke TKP dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.

(yoa/sfr)

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |