Pilih PSI atau PPP? Pengamat: Jokowi Lebih Cocok di PSI

2 days ago 15

Presiden ke-7 RI Joko Widodo menaiki mobil usai memberikan pelaporan di Gedung Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (30/4/2025) | tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jalan politik Joko Widodo (Jokowi) ibarat berada di persimpangan: akankah ia memilih PSI atau PPP sebagai kendaraan barunya? Wacana Jokowi menjadi ketua umum partai terus menggelinding, seiring munculnya namanya dalam bursa calon ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) maupun Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pengamat politik Agung Baskoro menilai, dari berbagai pertimbangan, PSI lebih ideal bagi Jokowi ketimbang PPP.

“Menjadi Ketum PSI lebih ringan pekerjaan rumahnya ketimbang jika beliau harus memimpin PPP,” ujar Agung saat dihubungi, Jumat (30/5/2025).

Menurutnya, secara pribadi dan ideologis, Jokowi lebih dekat dengan PSI. Latar belakang Jokowi sebagai kader PDIP membuatnya berada dalam spektrum nasionalis, sama seperti PSI. Hal ini berbeda dengan PPP yang memiliki karakter Islam politik yang lebih kental.

“Kalau ke PSI itu lebih natural, karena garis ideologinya dekat. Sementara PPP itu punya basis Islam tradisional yang bisa saja tidak sejalan dengan gaya politik Jokowi,” terang Agung.

Selain kedekatan ideologi, Agung juga menyoroti hubungan emosional dan historis antara Jokowi dan PSI. Ia menyebut, PSI selama ini telah memosisikan diri sebagai partai yang mengusung ‘mazhab Jokoisme’. Bahkan, narasi “Jokowi is Me” pernah digaungkan partai tersebut secara terbuka.

“Jadi, bila tiba-tiba lompat ke PPP, itu akan jadi lompatan ekstrem yang tidak mudah secara politik maupun persepsi publik,” tambahnya.

Sementara itu, dari internal PSI sendiri, dukungan terhadap Jokowi semakin terbuka. Wakil Ketua Umum PSI, Andy Budiman, mengaku mendoakan agar Jokowi bersedia mencalonkan diri sebagai ketua umum menggantikan Kaesang Pangarep.

“Kita doakan saja agar Pak Jokowi bersedia maju sebagai calon Ketua Umum PSI,” ujar Andy dalam konferensi pers di Basecamp DPP PSI, Jakarta, Rabu (13/5/2025).

Andy juga menegaskan bahwa Kaesang masih berpeluang mencalonkan diri kembali sebagai petahana dalam bursa ketua umum PSI.

Di sisi lain, suara berbeda datang dari kubu PPP. Ketua Mahkamah Partai PPP, Ade Irfan Pulungan, menyebut nama Jokowi memang tengah diperbincangkan sebagai calon kuat ketua umum di internal partai berlambang Ka’bah tersebut.

Menurut Irfan, kedekatan antara PPP dan Jokowi sudah terjalin sejak awal masa pemerintahannya, meskipun pada Pilpres 2014 PPP tidak mendukungnya. Meski begitu, Jokowi tetap membuka pintu kabinet bagi PPP dan bahkan mendapatkan dukungan resmi pada periode keduanya di 2019.

“Teman-teman PPP merasa ada kedekatan selama 10 tahun pemerintahan Pak Jokowi. Jadi muncul secara natural nama beliau dalam bursa calon Ketum PPP,” tutur Irfan.

Kendati demikian, banyak pihak mempertanyakan arah politik Jokowi pascapresiden. Pilihannya tak hanya tentang kendaraan partai, tetapi juga tentang narasi politik yang akan ia bangun untuk masa depan. Apakah Jokowi akan melabuhkan dirinya di PSI yang nasionalis progresif? Atau justru membuat kejutan dengan memimpin partai Islam seperti PPP? Publik masih menanti jawabannya.

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |