INFO NASIONAL - Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengatakan banyak orang terkejut ketika mengetahui usia Kota Jakarta hampir 500 tahun atau lima abad. Mmenyongsong usia lima abad Kota Jakarta pada 2027 mendatang, menurut Teguh, menjadi sebuah kebanggaan untuk menjadikan Jakarta sebagai kota global.
"Kenapa penting menyongsong lima abad Kota Jakarta? Karena banyak di antara kita setelah terinfo tahun 2027 usia Jakarta sudah lima abad, mereka terkaget-kaget," kata Teguh saat mengawali sambutannya pada acara "Kick Off Menuju Lima Abad Kota Jakarta" yang mengusung tema "Menyongsong Lima Abad Jakarta, Jati Diri Nusantara, Meretas Megapolitan Global", di Museum Bahari, Jakarta Utara, Jumat, 22 November 2024.
Teguh menjelaskan, dalam usia lima abad Kota Jakarta tidak selalu hanya melihat pencapaian saja, tetapi ini menjadi momentum yang luar biasa, yang begitu strategis untuk merancang Kota Jakarta. "Apa momennya hanya sekadar angka yang bagus lima abad? Tentu tidak," ucapnya.
Dia melanjutkan, banyak orang bertanya kalau ibu kota negara berpindah ke Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, apakah kemudian Jakarta langsung turun peringkatnya. "Enggak. Banyak juga pihak yang mengatakan setelah ibu kota pindah ke IKN, Jakarta tidak downgrade, melainkan upgrade," tuturnya.
Menjadi kota global sebagaimana sejarah, Teguh mengatakan, sejatinya suah terjadi pada zaman Jayakarta. "Hanya saja, kota global sesuai dengan era sekarang inilah yang harus kita raih," katanya.
Saat ini, lanjutnya, Jakarta masih berada di ranking 45 dunia. "Sekarang, kami sedang merancang menjadi kota global yang paling tidak akan menjadi ranking 20 besar dunia," ujarnya.
(Dari kanan) Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal, Sejarawan dan Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid dan Presiden Direktur PT A.T. Kearney Shirley Santoso dalam Talkshow Jakarta Kota Global Sejarah dan Cita-Cita di Museum Bahari, Jakarta Utara, Jumat, 22 November 2024. TEMPO/Lourentius EP
Dia menuturkan, ada berbagai indikator kota global yang harus dipersiapkan mulai sekarang. Selain perihal kesejahteraan rakyat dan ketersediaan infrastruktur, banyak juga hal lainnya. Di antaranya diaspora, bandar udara, pelabuhan, transportasi, transformasi digital, dan sumber daya manusia. "Inilah yang kemudian kita agendakan kick off menyonsong lima abad Jakarta dengan tagline 'Jati Diri Nusantara'. Karena, Jayakarta atau Jakarta memang kaya dengan keanekaragaman budaya," ucapnya.
Menurut Teguh, wajah Jakarta sekarang menjadi miniatur Indonesia dengan kebinekaannya, walaupun memang sejak awal ada beraneka budaya yang hidup di Jakarta. "Unsur budaya ini tidak akan kita lepaskan, meski menjadi kota global atau kota yang mendunia," ujarnya. "Jati diri juga nusantara harus tetap ada pada setiap insan yang ada di Jakarta."
Kemudian frasa 'Meretas Megapolis Global' berarti harus mempersiapkan segala sesuatunya sejak jauh hari. "Jangan sampai kita bicara kota global, tetapi hanya lips services saja," katanya.
Salah satu yang dipersiapkan adalah pengembangan Kepulauan Seribu. Menurut Teguh, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah merancang pengembangannya. Di Kabupaten Kepulauan Seribu banyak ditemukan situs dan artefak yang menandakan berdirinya Kota Jakarta. "Kami akan mengembangkan Kepulauan Seribu dan area di sekitarnya," ujar Teguh. Mulai dari Stasiun Kota sampai daerah Sunda Kelapa dan sekitarnya. "Saya sudah minta semua jajaran Pemprov DKI Jalarta untuk mencanangkan lima abad Kota Jakarta dengan tagline 'Jati diri Nusantara Meretas Megapolis Global'," ucapnya.
Pencanangan ini, Teguh menambahkan, bukan berarti mengubah program kegiatan yang sekarang sedang dibahas di Dewan Perwilan Rakyat DKI Jakarta. "Kami mencoba mengarahkan ke sana karena banyak sekali rencana ke arah ke kota global," ujarnya. Dengan demikian, siapapun yang menjadi gubernur dan wakil gubernur nantinya, mereka sudah siap melaksanakan. (*)