Pramono Minta Korban Penggunaan Narkoba Dapat Direhab di Puskesmas

1 week ago 20

CNN Indonesia

Jumat, 11 Apr 2025 15:55 WIB

Dalam pertemuan dengan Kepala BNN, Pramono mengatakan DKI ingin menggunakan puskesmas untuk jadi tempat rehabilitasi korban penggunaan narkoba. Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (ANTARA FOTO/BAYU PRATAMA S)

Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meminta para pengguna narkoba yang dianggap sebagai korban dapat melakukan rehabilitasi di puskesmas.

"Secara khusus tadi saya meminta kepada Kepala BNN (Badan Narkotika Nasional) tentang rehabilitasi," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (11/4).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bukan pengguna yang kemudian aktif sebagai bandar sekaligus sebagai pengedar, penjual, dan sebagainya.

"Tapi ini memang korban. Untuk itu kami menawarkan kerja sama bagi yang seperti ini rehabilitasinya harus dilakukan secara baik dan terbuka," katanya.

Untuk itu, kata Pramono, DKI Jakarta akan menggunakan puskesmas yang ada untuk bisa menjadi tempat untuk rehabilitasi bagi korban pengguna narkoba.

Namun, Pramono menegaskan bahwa layanan ini tidak berlaku bagi pelaku utama seperti pengedar atau bandar narkoba.

Kendati demikian, Pramono belum menjelaskan secara detail terkait prosedur pendaftaran rehabilitasi di puskesmas.

Dalam pertemuan dengan Kepala BNN Marthinus Hukom, Pramono juga menyampaikan bahwa jika memang perlu dilakukan penegakan hukum di Jakarta, maka Pemprov DKI Jakarta akan memberikan dukungan sepenuhnya untuk melakukan itu.

"Supaya pengguna narkoba di Jakarta juga turun," kata Pramono.

Di sisi lain, Kepala BNN Marthinus Hukom menyampaikan bahwa narkoba hari ini sudah merambah di masyarakat. Tercatat dari survei tahun 2019, pengguna narkoba kurang lebih sebanyak 3,3 persen atau kurang lebih 132 ribu orang.

"Ini yang menjadi fokus kami karena sebagaimana Pak Gubernur sampaikan tadi bahwa kita harus melihat pengguna sebagai korban," katanya.

Karena itu sasaran BNN adalah melakukan pendekatan-pendekatan preventif dan kuratif. "Lalu kemudian deteksi dini, kita akan menguatkan pendekatan-pendekatan intelijen," kata Marthinus.

(antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |