4 hours ago
9
Bahlil sebut lelang EPC proyek gas Blok Masela ditargetkan pada 2026.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Proyek gas Abadi di Blok Masela, Tanimbar, Maluku, akan memasuki tahap lelang pengadaan, rekayasa teknis, dan konstruksi (EPC) yang ditargetkan pada 2026. Hal ini dijelaskan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat.
Operator proyek, Inpex Masela, bersama mitra perusahaan patungannya, yaitu Pertamina Hulu Energi Masela dan Petronas Masela, telah memulai tahap front-end engineering and design (FEED) sejak Agustus 2025. Bahlil mengungkapkan bahwa proses tender FEED telah berjalan dan tender EPC direncanakan pada 2026.
Setelah lelang EPC diumumkan, proyek gas raksasa ini diharapkan dapat mencapai lifting sesuai target yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Volume produksi tahunan proyek Abadi diperkirakan mencapai 10,5 juta ton setara LNG, dengan produksi 9,5 juta ton LNG per tahun serta pasokan gas pipa lokal. Proyek ini juga diharapkan menghasilkan 35 ribu barel kondensat per hari.
Inpex berharap proyek ini dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap pembangunan ekonomi di Indonesia bagian timur dan mendukung target nasional emisi net zero CO2 pada 2060.
Jangka waktu production sharing contract (PSC) proyek ini ditetapkan hingga 15 November 2055, dengan wilayah kontrak seluas 2.503 km² dan kedalaman laut antara 400-800 meter. Blok ini berlokasi sekitar 170-180 km di sebelah barat daya Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Proyek Abadi telah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional pada Juni 2017 dan proyek infrastruktur prioritas pada September 2017. Inpex berharap proyek ini memperkuat ketahanan energi di Indonesia, Jepang, dan negara Asia lainnya serta menyediakan pasokan energi bersih yang stabil dalam jangka panjang. Hal ini didukung oleh karakteristik lapangan gas yang unggul dan cadangan melimpah, serta adanya komponen carbon capture and storage (CCS) dari proyek ini.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara
