RDF Plant Rorotan Menyatakan Siap Operasi, Janji Bocor Bau Tak Terulang

2 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Tempat pengolahan sampah terpadu di Rorotan, Jakarta Utara, yang mengolah sampah menjadi bahan bakar alternatif atau refuse-derived fuel siap beroperasi sebagai RDF Plant terbesar di dunia. Diklaim sebagai fasilitas canggih pengolahan sampah modern, RDF Plant yang memiliki kapasitas pengolahan sampai 2.500 ton per hari ini tengah menjalani proses uji dan pemeriksaan untuk memastikan semua sistem dan fungsi bekerja seperti yang diharapkan (commissioning). 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Asep Kuswanto mengatakan bahwa RDF Plant di Rorotan berperan penting dalam mengurangi ketergantungan Jakarta pada Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). RDF Plant Jakarta ini juga disebutnya sudah didukung dengan teknologi mutakhir untuk memastikan proses pengolahan sampah berjalan sesuai standar lingkungan yang ketat. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Asep menyebut sistem deodorizer dengan teknologi ozonisasi dan sterilisasi UV yang mampu menetralkan bau seperti amonia dan hidrogen sulfida melalui proses oksidasi. "Selain itu, filter karbon aktif juga digunakan untuk menyerap partikel bau yang tersisa,” katanya lewat keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Rabu 12 Februari 2025. 

Ditambahkan Asep, RDF Plant ini juga dilengkapi dengan teknologi cyclone dan wet scrubber untuk menyaring udara dari hasil pembakaran sebelum dilepaskan ke lingkungan. "Kedua teknologi ini memastikan bahwa udara yang keluar dari fasilitas sudah dinetralkan sehingga tidak menimbulkan bau dan emisi yang membahayakan lingkungan."

Untuk menjaga kebersihan dan memastikan RDF Plant Jakarta beroperasi dengan standar tinggi, fasilitas ini juga memiliki sistem pengolahan air limbah. Tujuannya, air limbah hasil operasional dapat digunakan kembali untuk pencucian truk dan penyiraman tanaman di sekitar fasilitas.

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di Rorotan, Jakarta Utara, yang akan beroperasi sebagai RDF Plant pada Senin, 10 Februari 2025. Sejumlah teknologi mendukung pengoperasian RDF Plant ini, antara lain pengolahan air limbah. (DLH Jakarta)

RDF Plant Jakarta juga didukung operasional Stasiun Pemantauan Kualitas Udara (SPKU) Mobile yang mampu memantau kualitas udara secara real-time dengan berbagai parameter, seperti PM 2.5, PM 10, CO, NO2, ozon, dan SO2. Selain itu, area sekitar fasilitas dibersihkan secara rutin menggunakan road sweeper dengan cairan karbol atau cairan penghilang bau untuk memastikan lingkungan selalu higienis. 

Asep menyatakan, "RDF Plant Jakarta telah dirancang untuk memastikan operasionalnya berjalan secara optimal dengan meminimalkan dampak terhadap masyarakat sekitar." Sehingga, dia menambahkan, "RDF Plant tidak hanya menjadi solusi pengelolaan sampah, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat di sekitarnya.”

Tak hanya terbesar di dunia, RDF Plant Jakarta juga diklaim berpotensi menjadi role model dalam pengelolaan sampah berkelanjutan. Selain membantu mengurangi dampak lingkungan, RDF Plant ini mampu menghasilkan bahan bakar alternatif yang dapat dimanfaatkan oleh industri semen dan pembangkit listrik.

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu di Rorotan, Jakarta Utara, yang akan beroperasi sebagai RDF Plant. Dok.DLH Jakarta

Meski begitu, Asep juga mengatakan, keberhasilan RDF Plant Jakarta sangat bergantung pada kolaborasi dan komitmen berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, industri, dan masyarakat. Karenanya dia berharap adanya sinergi yang kuat. "Jika model ini berhasil diterapkan secara luas, maka pengelolaan sampah di Indonesia bisa semakin maju dan tidak lagi bergantung pada sistem pembuangan konvensional,” ujar Asep.

Pada pra-commissioning akhir pekan lalu, sempat terjadi kebocoran bau yang dirasakan oleh warga sekitar. Project Manager Pembangunan RDF Plant Jakarta KSO Wika-Jaya Konstruksi, Angga Bagus, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian tersebut. Menurutnya, kebocoran terjadi akibat proses pengaturan (set up) unit Advanced Oxidation Process (AOP) pada deodorizer yang saat itu belum beroperasi penuh.

Angga memastikan insiden itu tidak akan terulang. "Seluruh sistem pengendalian bau kini sudah disempurnakan dan siap beroperasi optimal untuk memastikan RDF Plant berjalan tanpa dampak negatif bagi masyarakat sekitar," katanya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |