'Rel Perjuangan untuk Bumi yang Merdeka'

1 hour ago 5

 Rel Perjuangan Untuk Bumi Yang Merdeka, Sabtu (30/8) di Stasiun Surabaya Gubeng. (Foto: Humas KAI)PT KAI bersama Yayasan Tarakanita Surabaya menggelar kampanye peduli lingkungan bertajuk Aksi Nyata Hari Ozon Sedunia: Rel Perjuangan Untuk Bumi Yang Merdeka, Sabtu (30/8) di Stasiun Surabaya Gubeng. (Foto: Humas KAI)

JAKARTA -- Dalam rangka Hari Ozon Sedunia, PT KAI bersama Yayasan Tarakanita Surabaya menggelar kampanye peduli lingkungan bertajuk Aksi Nyata Hari Ozon Sedunia: Rel Perjuangan Untuk Bumi Yang Merdeka, Sabtu (30/8) di Stasiun Surabaya Gubeng.

Kegiatan diikuti oleh 65 siswa Tarakanita dan menjadi momentum perwujudan komitmen ESG (Environmental, Social, and Governance) sekaligus Hari Ozon Sedunia.

Berbagai kegiatan ramah lingkungan digelar, mulai dari pembagian benih, eco-enzim, tas ramah lingkungan, hingga kampanye melalui pagelaran musik, pameran karya siswa berbahan daur ulang, pentas seni kolaborasi, photobooth, serta aksi komitmen cinta lingkungan bersama para penumpang.

Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini. “Kegiatan ini merupakan bukti nyata bahwa isu lingkungan bisa disuarakan dengan cara kreatif dan melibatkan banyak pihak, termasuk generasi muda," ujarnya.

KAI menyadari bahwa keberlanjutan adalah tanggung jawab bersama, sehingga terus menghadirkan inovasi ramah lingkungan seperti layanan face recognition, e-boarding pass, hingga fitur carbon footprint pada tiket.

Melalui langkah-langkah ini, KAI ingin membangun kesadaran bahwa setiap perjalanan dengan kereta api bukan hanya soal mobilitas, tetapi juga kontribusi nyata untuk bumi yang lebih sehat.

Kepala Kantor Yayasan Tarakanita Surabaya, Suster Imelda Nadea CB, M.Pd, menegaskan pentingnya sinergi transportasi dan pendidikan dalam membentuk karakter generasi mendatang.

“Hari ini transportasi dan pendidikan bersatu untuk satu tujuan besar: menjaga bumi. Melalui kampanye ini kami ingin mengajarkan bahwa kepedulian lingkungan harus dimulai dari langkah kecil, seperti mengurangi sampah plastik atau menanam pohon. Jika semua pihak konsisten, dampaknya akan sangat besar bagi masa depan Indonesia yang lebih maju, sehat, dan berkelanjutan,” kata Imelda.

Antusiasme peserta pun terlihat dari para siswa. Grace, salah satu siswi Tarakanita, menyampaikan kegembiraannya. “Sejak di sekolah kami sudah dibiasakan untuk mencintai lingkungan, misalnya dengan membawa botol minum sendiri atau mengurangi plastik sekali pakai. Senang sekali hari ini bisa ikut membagikan totebag ramah lingkungan langsung kepada penumpang kereta, karena kami merasa menjadi bagian dari perubahan kecil yang berarti,” ujarnya.

Dukungan juga datang dari masyarakat. Salah satu penumpang mengungkapkan, “Menurut saya kegiatan ini sangat positif, karena sekaligus mengingatkan kita semua untuk peduli pada lingkungan. Saya pribadi senang menggunakan kereta api karena lebih nyaman, efisien, dan bisa membantu mengurangi polusi udara serta kemacetan di jalan. Kampanye cinta lingkungan seperti ini terasa sangat tepat dilakukan di stasiun,” tuturnya.

Kampanye ini juga sejalan dengan program penghijauan KAI yang konsisten dijalankan sejak 2021. Hingga 2025, KAI bersama KAI Group telah menanam 106.757 pohon di berbagai lokasi strategis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |