TEMPO.CO, JAKARTA - Daya listrik merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu fisika dan teknik yang digunakan untuk mengukur seberapa cepat energi listrik digunakan atau diubah oleh suatu perangkat. Dalam kehidupan sehari-hari, pemahaman daya listrik sangat berguna, terutama untuk menghitung konsumsi energi dan efisiensi alat elektronik.
Namun sebelum memahami rumus daya listrik, penting untuk mengetahui pengertian daya listrik. Untuk itu, berikut adalah pengertian daya listrik, simak rumus daya listrik, beserta contoh soal dan jawabannya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pengertian Rumus Daya Listrik
Mengutip Modul Pembelajaran Fisika Kelas XII, daya listrik adalah jumlah energi listrik yang digunakan atau dihasilkan dalam satuan waktu. Daya listrik biasanya diukur dalam satuan watt (W) yang merupakan satuan standar dalam Sistem Internasional (SI). Semakin besar daya listrik suatu perangkat, maka semakin banyak energi listrik yang digunakan dalam periode waktu tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari, daya listrik sering digunakan untuk menggambarkan kemampuan alat elektronik, seperti bola lampu, kipas angin, atau AC, untuk melakukan pekerjaan tertentu. Daya listrik terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Daya Nyata (P)
Daya nyata merupakan daya sebenarnya yang digunakan oleh beban listrik atau perangkat elektronik, seperti peralatan rumah tangga. Satuan daya nyata adalah watt (W).
2. Daya Reaktif (Q)
Daya reaktif muncul akibat terbentuknya medan magnet pada beban induktif. Satuan daya reaktif adalah volt ampere reaktif (VAR).
3. Daya Semu (S)
Daya semu adalah hasil gabungan antara daya nyata dan daya reaktif. Satuan daya semu adalah volt ampere (VA).
Rumus Daya Listrik
Secara umum, rumus daya listrik yang digunakan oleh peralatan listrik per satuan waktu dirumuskan sebagai berikut.
P = W/t
Keterangan:
P = Daya (Watt)
W = Usaha (Joule)
t = Waktu (Detik)
Selain rumus dasar di atas, terdapat beberapa variasi rumus daya listrik yang digunakan sesuai dengan kondisi tertentu di antaranya:
Rumus P = F s/t atau P = F
Keterangan:
P = daya (J/s) atau Watt
W = usaha (J)
t = waktu (s)
F = Gaya (N)
s = jarak (m)
v = kecepatan (m/s)
Rumus P = V.I
Keterangan:
P = daya (J/s) atau Watt
V = tegangan (Volt)
I = arus listrik (Ampere)
Rumus P = I²R dan P = V²/R
Keterangan:
P = daya listrik dalam watt (W)
V = tegangan listrik dalam volt (V)
R = hambatan listrik dalam ohm (Ω)
I = Arus listrik dalam ampere.
Contoh Soal Daya Listrik dan Jawabannya
1. Terdapat sebuah lampu utama sepeda motor dengan menggunakan tegangan DC aki 12V. Ternyata saat diukur, arusnya sebesar 3 A. Maka, berapa besaran daya lampu tersebut?
Jawab:
V = 12V
I = 3A
P= V. I
Maka P = 12V.3A = 36 Watt
Jadi, daya yang digunakan lampu tersebut sebesar 36 watt.
2. Sebuah lampu memiliki tegangan 220 V dan arus listrik sebesar 0,5 A. Berapa daya listrik yang digunakan oleh lampu tersebut?
Jawab:
P = V.I
P = 220.0,5 = 110 W
Jadi, daya listrik yang digunakan oleh lampu adalah 110 watt.
3. Sebuah resistor memiliki arus listrik 2 A dan hambatan 10 Ω. Hitung daya listrik yang dihasilkan oleh resistor!
Jawab:
P = I2R
P = 22 .10 = 40 W
Daya listrik yang dihasilkan resistor adalah 40 watt.
4. Jika sebuah perangkat memiliki tegangan 120 V dan hambatan 60 Ω, berapa daya listrik perangkat tersebut?
Jawab:
P = V²/R
P = 1202 / 60
P = 14400 / 60
P = 240 W
Jadi, daya listrik perangkat adalah 240 watt.
5. Sebuah setrika listrik memiliki daya 400 Watt dan digunakan selama 2 jam. Hitunglah energi listrik yang digunakan setrika tersebut!
Diketahui:
Daya (P) = 400 Watt
Waktu (t) = 2 jam = 7200 detik
Jawab:
W = P x t
W = 400 Watt x 7200 detik
W = 2.880.000 Joule atau 2,88 Megajoule