TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Pelaksana atau Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) Rosan Roeslani mengatakan bahwa Presiden Prabowo Subianto mengingatkan jajaran pimpinan agar jangan menerima orang-orang titipan saat membentuk tim pelaksana.
“Bapak Presiden menyampaikan kepada kami, pilihlah orang-orang terbaik dalam tim Danantara ini. Tidak boleh ada titipan-titipan, pilih yang terbaik,” kata Rosan saat jumpa pers setelah bertemu dengan Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 5 Maret 2025, seperti dikutip dari Antara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, menurut Rosan, Presiden Prabowo juga menyarankan Danantara perlu mencari orang-orang yang tidak hanya terbaik di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Oleh karena itu, Rosan menyebutkan bahwa pihaknya menggandeng perekrut profesional, para ahli, dan penasihat untuk menyusun nama-nama kandidat yang bakal bergabung.
Rosan menyebut, sudah ada beberapa nama yang disetorkan kepada Prabowo. Tidak hanya nama-nama kandidat, tetapi juga daftar riwayat atau curriculum vitae (CV) dan rekam jejak profesionalnya.
“Harapannya dalam waktu dekat, mungkin minggu depan, saya rasa kami akan umumkan nama-nama tersebut sehingga dari publik, dari masyarakat bisa melihat, dan bisa menilai bahwa nama-nama yang duduk sebagai pengelola dan manajemen Danantara adalah nama-nama yang reputable, yang terbukti track record-nya, bersih, dan memang expertise di bidangnya,” ucap Rosan.
Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan juga mengatakan hal yang serupa. Luhut memastikan bahwa Danantara tidak akan diisi oleh orang titipan dan pengelolaan dana investasi akan dilakukan dengan cara yang profesional.
“Ini tidak akan dikelola oleh, mungkin seseorang titip-titip bahasanya, yang direkomendasikan oleh ini dan itu,” ujar Luhut dalam acara Economic Outlook 2025 di kawasan SCBD, Jakarta, Kamis, 20 Februari 2025. “Itu tidak akan terjadi, karena ini dijalankan oleh profesional.”
Diketahui, selain Rosan, Prabowo telah menunjuk Wakil Presiden Direktur PT Toba Bara Sejahtera (TBS) Energi Utama Tbk (TOBA) Pandu Patria Sjahrir sebagai Chief Investment Officer (CIO) atau pelaksana di bidang investasi Danantara. Kemudian, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) periode 2025-2029 Dony Oskaria sebagai Chief Operation Officer (COO) atau pelaksana di bidang operasional.
Adapun Pandu merupakan keponakan Luhut. Dia, putra sulung dari pasangan Sjahrir dan Nurmala Kartini Sjahrir, adik dari Luhut.
Pandu lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat pada 17 Mei 1979. Dia bersekolah di Phillips Academy Andover, Massachusetts, dan mendapatkan gelar sarjana dari University of Chicago pada 2000. Selanjutnya, dia berkuliah hingga meraih gelar Magister of Business Administration (MBA) dari Stanford Graduate School of Business pada 2007.
Di lingkup organisasi, Pandu kini menduduki kursi Ketua Pengembangan Keuangan Digital Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Tak hanya itu, dia juga sudah bekerja sebagai Wakil Presiden Direktur TOBA sejak 2010.
Dia diketahui juga masih menjadi Chairperson Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) sejak 2021, serta merupakan Managing Partner Indies Capital dan Founding Partner dari AC Ventures. Dia sempat masuk dalam jajaran dewan komisaris Gojek Indonesia dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI), serta Ketua Umum Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI-ICMA) pada periode 2018-2021.
Di dunia politik, Pandu ditunjuk Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Rakabuming Raka pada masa kampanye Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ervana Trikarinaputri dan Caesar Akbar berkontribusi dalam penulisan artikel ini.