Sekolah Rakyat, Wamensos: Siswa Harus Jadi Cerdas, Berkarakter, dan Terampil

3 hours ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono menyampaikan target Presiden Prabowo untuk para siswa Sekolah Rakyat, yakni agar para siswa memiliki tiga hal penting setelah lulus kelak.

"Jadi anak cerdas, berkarakter kebangsaan dan keagamaan, dan harus dibekali keterampilan," ujar Wamensos Agus Jabo dalam pernyataan terkonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

Dia menjelaskan bahwa para siswa yang lulus SMA Sekolah Rakyat dan melanjutkan kuliah juga akan dibekali keterampilan dan ilmu praktis. Sehingga, mereka bisa bekerja membantu orang tua.

"Anak-anak akan diarahkan ke mana, hilirisasi harus bisa jamin anak-anak memiliki ilmu sesuai dengan kebutuhan zaman sekarang, terutama tekonologi informasi (TI), bahasa dan keterampilan. Sehingga, keluar dari jenjang SMA bisa bekerja. Bisa cari nafkah buat dirinya, buat bantu orang tua," tuturnya.

Disampaikan dalam kesempatan Dialog Perspektif Sekolah Rakyat Harapan Baru, Pendidikan Berkualitas di Jakarta, Jumat (12/9), Agus Jabo menekankan para siswa Sekolah Rakyat memiliki dua pilihan setelah lulus, yaitu melanjutkan sekolah atau bekerja.

"Sudah kita siapkan, kuliah kita jajaki dengan perguruan tinggi," ujarnya.

Bupati dan wali kota juga memiliki program beasiswa, sehingga siswa Sekolah Rakyat yang ingin berkuliah diberi jalan.

Agus Jabo mengatakan Presiden Prabowo juga memerintahkan agar tak hanya anak-anaknya yang disekolahkan, tapi orang tuanya juga diberdayakan.

"Kalau rumahnya tidak layak, kita juga harus bangun rumah hingga layak huni," tambah Wamensos.

Presiden Prabowo mengetahui sebagian masyarakat masih miskin. Karena itu, negara hadir untuk mengentaskan kemiskinan.

"Salah satunya lewat pendidikan, lewat program prioritas Sekolah Rakyat. Semua anak Indonesia harus sekolah. Negara harus hadir supaya anak-anak punya harapan untuk wujudkan apa yang mereka cita-citakan," katanya.

Terkait hal ini, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 6 Jakarta Regut Sutrasto memastikan pola kegiatan para siswa terjadwal dengan baik dari bangun tidur hingga kembali tidur. Para tenaga pendidik juga membangun pendidikan karakter.

"Di sekolah berasrama, kita punya waktu luas membimbing anak-anak," kata Regut.

Tidak hanya itu, anak-anak di Sekolah Rakyat dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, seperti silat, menari, hingga desain grafis. Lalu, fasilitas futsal yang lengkap juga dimanfaatkan agar anak-anak punya fisik kuat.

"Kurikulum kami, bagaimana membimbing anak-anak dengan kondisi seperti ini, kita ubah menjadi percaya diri," ujarnya.

Ia menuturkan tiap siswa pasti memiliki potensi. Potensi tersebut dikembangkan. Apalagi, bakat anak juga dapat ditemukan lewat DNA talent mapping atau pemetaan bakat.

Dia menyampaikan harapan bagaimana anak-anak dari masyarakat miskin ekstrem bisa mendapatkan pendidikan, sehingga bisa menatap masa depan lebih cerah, cita-cita tercapai.

sumber : Antara

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |