1 hour ago
7
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Pertamina Patra Niaga menyampaikan hingga saat ini belum menerima permintaan pasokan bahan bakar minyak (BBM) dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta seperti Shell dan British Petroleum (BP), yang mengalami kelangkaan BBM sejak pertengahan Agustus 2025. Pernyataan tersebut menanggapi kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta.
“Belum ada permintaan (dari SPBU swasta),” ujar Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Roberth Marcelino Verieza Dumatubun, saat dihubungi dari Jakarta, Rabu (17/9/2025).
Untuk mengatasi kondisi itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia sebelumnya menyarankan pengelola SPBU swasta untuk membeli BBM dari Pertamina Patra Niaga.
Di tengah kelangkaan, SPBU Shell sempat menjual kembali BBM jenis Shell Super pada awal September. Kembalinya Shell Super sempat ramai diperbincangkan di media sosial, dengan dugaan Shell telah membeli BBM dari Pertamina.
“Belum juga menjual BBM (ke SPBU swasta),” ujar Roberth menegaskan.
Namun, pasokan Shell Super kembali menipis. Per Ahad (7/9/2025), terdapat 50 SPBU Shell di Jakarta yang menjual Shell Super setelah sempat mengalami kelangkaan stok. Jumlah tersebut menurun menjadi 16 SPBU di Jakarta per Rabu (17/9).
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan pemerintah telah memberikan kuota tambahan impor BBM sebesar 10 persen bagi SPBU swasta. Ia juga menyatakan jika membutuhkan tambahan kuota, SPBU swasta dapat bekerja sama dengan Pertamina.
Menurut Bahlil, kolaborasi tersebut penting karena ketersediaan BBM merupakan kebutuhan vital masyarakat yang perlu tetap dikendalikan negara.
Bahlil menambahkan, dirinya telah memimpin rapat bersama Pertamina dan menugaskan tim khusus untuk mengawasi perkembangan distribusi BBM. Ia memastikan pemerintah terus memantau situasi di lapangan, termasuk potensi dampak terhadap tenaga kerja, agar kelangkaan di sejumlah SPBU swasta dapat segera diatasi melalui koordinasi dan pasokan bersama Pertamina.
sumber : ANTARA
