TEMPO.CO, Yogyakarta - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika atau BMKG Yogyakarta melansir hasil analisa terbaru terkait kondisi cuaca di langit Yogyakarta selama masa libur hari raya keagaamaan Natal 2024 hingga pergantian tahun 2025,.
Kepala Stasiun Klimatologi D.I Yogyakarta Reni Kraningtyas menuturkan prediksi hujan di masa dasarian III Desember 2024 hingga dasarian II Januari 2025 masuk dalam kategori menengah-tinggi. Dengan curah hujan berkisar antara 50 - 200 milimeter, dengan sifat hujan bervariasi bawah normal - atas normal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Perkiraan ini berdasarkan pengamatan kondisi dinamika atmosfer dan laut terkini dasarian," kata Reni, Jumat 20 Desember 2024.
Puncak musim hujan
Adapun puncak musim hujan di Yogyakarta diprediksi terjadi pada akhir bulan Desember 2024 ini hingga Februari 2025. Pemicu peningkatan curah hujan ini setelah BMKG mendeteksi pergerakan angin di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator saat ini bertiup dari arah barat. Itu artinya mengindikasikan pergerakan Monsun Asia aktif yang mempengaruhi intensitas pembentukan awan hujan.
Sedangkan indeks El Nino Southern Oscillation (ENSO) diprediksi La Nina lemah hingga Mei 2025. Dipole Mode Indeks (DMI) diprediksi netral hingga pertengahan tahun 2025. Serta faktor Madden Julian Oscillation (MJO) diprediksi tidak aktif di wilayah Indonesia, yang memicu kumpulan awan bergerak dari barat ke timur juga gelombang atmosfer.
"Analisis anomali suhu muka air laut di perairan selatan D.l Yogyakarta -0.5 derajat celcius sampai dengan 1.0 derajat celcius atau netral - hangat apabila dibandingkan dengan kondisi normalnya," kata dia. Hal ini diperkuat dengan suhu berkisar antara 29 sampai 30 derajat celcius.
Berdasarkan analisis dinamika atmosfer - laut dan analisis statistik data historis curah hujan, maka jumlah curah hujan wilayah Yogyakarta Dasarian Ill Desember 2024 - II Januari 2025 diprediksi dalam kategori menengah - tinggi.
Reni mengatakan, dalam tiga bulan ke depan atau hingga Maret 2025, curah hujan di wilayah Yogyakarta diprediksi masih terus diselimuti hujan kategori tinggi bahkan sangat tinggi.
Curah hujan bulan Januari 2025 diprediksi berkisar 301 hingga di atas 500 mm (kriteria tinggi – sangat tinggi) dengan sifat hujan bervariasi. Lalu memasuki bulan Februari 2025, curah hujan diprediksi berkisar 201 - 500 mm (kriteria menengah – tinggi). Kemudian pada bulan Maret 2025, curah hujan diprediksi berkisar 201 - 500 mm (kriteria menengah - tinggi).
Potensi hujan lebat sampai awal tahun
Adapun Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta Warjono membeberkan potensi hujan lebat yang bisa memicu bencara Hidrometeorologi masih akan terjadi hingga awal tahun depan. "Masih ada sejumlah faktor yang memicu curah hujan tinggi ini. Ada La Nina yang menjadikan wilayah jadi makin basah karena hujannya lebih banyak. Ada juga banyak uap air di barat bumi yang masuk belahan kita," kata dia
BMKG pun menghimbau kepada pemerintah daerah, institusi terkait dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap potensi cuaca ekstrem. Seperti hujan lebat, angin kencang, mengingat seluruh wilayah DIY telah memasuki periode musim hujan 2024/2025.
Dampak musim hujan terutama waspadai bencana hidrometerologi (banjir, tanah longsor, angin kencang) yang berpotensi terjadi terutama di daerah-daerah rawan bencana di wilayah Yogyakarta.
Potensi bencana
Ketua Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Eko Suwanto, mengingatkan pemerintah daerah agar bersama pengelola wisata bisa menyadari betul potensi bencana di lokasinya dan melakukan upaya mitigasi jika kondisi cuaca buruk.
"Pengelola wisata kami harap juga siap, bisa memastikan keamanan tempat wisata karena belum semua lokasi punya persepektif tangguh bencana. Kami berharap wisatawan juga taat aturan yang berlaku terkait potensi bencana. Larangan berenang, berada di bawah tebing," ujar Eko.
Dinas Pariwisata DIY memperkirakan sekitar 1,7 juta wisatawan akan berkunjung ke Yogyakarta pada momen Libur Natal dan Tahun Baru, dengan 300 lebih destinasi di dalamnya. Belum lagi 9,4 juta kendaraan akan datang dan melintas di wilayah DIY sepanjang momen libur panjang tersebut.