Tiga Komisaris Ancol Pilihan Gubernur Jakarta Pramono Anung

3 hours ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Jakarta Pramono Anung menunjuk tiga komisaris baru Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jakarta, PT Pembangunan Jaya Ancol. Ketiga Komisaris Ancol anyar tersebut adalah Irfan Setiaputra, Sutiyoso, dan Cak Lontong.

Pramono Anung mengatakan bahwa ia memilih ketiganya berdasarkan kompetensi dan profesionalisme masing-masing. "Untuk urusan Ancol ini kemudian kenapa ada tiga orang yang kami angkat, pendekatannya karena kemampuan mereka," katanya di Balai Kota Jakarta pada Selasa, 29 April 2025. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Irfan Setiaputra dikenal sebagai mantan direktur utama Garuda, Sutiyoso merupakan mantan gubernur Jakarta, sedangkan Cak Lontong adalah komedian sekaligus mantan ketua tim sukses Pramono Rano. Berikut profil ketiganya.

Cak Lontong

Cak Lontong atau pemilik nama asli Lies Hartono. Ia lahir di Magetan, Jawa Timur, pada 7 Oktober 1970. Ia dikenal sebagai pelawak yang andal dalam plesetan dan anekdot.

Sebelum terjun dalam dunia komedi, lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini sebelum terkenal seperti ini, ia pernah diabaikan sebuah program televisi yang idenya dari dirinya. Namun ia segera bangkit dan berfokus memperkuat karakter sebagai pelawak. 

Hasil dari usaha ini pun berbuah manis lantaran pada 2010, ia dikontak menjadi pemain sebuah sinetron. Secara perlahan, namanya pun semakin terkenal dalam dunia hiburan Tanah Air. Bahkan, ia juga memiliki acara kuis sendiri berjudul Waktu Indonesia Bercanda (2016). 

Cak Lontong juga memiliki hobi berupa mengoleksi 40 sepeda Brompton. Melalui akun Instagramnya, Cak Lontong juga kerap memamerkan beberapa koleksi sepeda tersebut.

Sutiyoso

Sutiyoso lahir di Semarang pada 6 Desember 1944. Ia masuk Akademi Militer Nasional (AMN) di Magelang dan lulus pada 1968. Kemudian ia berpindah-pindah tugas di kesatuan militer. Selain berkiprah di militer, ia juga berpolitikus. 

Ia menjadi lebih dikenal sejak terpilih sebagai komandan resimen terbaik se-Indonesia ketika menjabat Kepala Staf Kodam Jaya pada 1994. Pada 1996 ia diangkat menjadi Pangdam Jaya. 

Jabatannya tersebut membuka jalan untuknya berkarir di dunia politik dengan menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia menjabat Gubernur dalam dua periode, yaitu 1997-2002 dan 2002-2007. Pada masa itu terjadi tiga pergantian pemerintahan dari Soeharto, BJ Habibie kemudian Gus Dur. Setelah lepas dari jabatan gubernur, ia tetap aktif di dunia politik. Sutiyoso sempat menjadi Ketua Umum DPP PKPI pada 2010-2015.

Irfan Setiaputra

Irfan Setiaputra merupakan lulusan Sarjana (S1) Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung (ITB) yang terdaftar sebagai angkatan 1982. Pria kelahiran Jakarta pada 24 Oktober 1964 ini, menapaki karier di PT Bank Niaga Jakarta sejak 1989 hingga 1996.

Kemudian dia menjadi Account Manager and Team Leader Industri Perbankan IBM Indonesia selama lima tahun, yaitu pada 1996 sampai dengan 2000. Kariernya terus meroket hingga ia ditunjuk jadi Country Manager atau Managing Director PT Cisco Systems Indonesia periode 2002-2009. Dia kemudian dipercaya menjadi CEO PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) atau Inti pada 2009-2012. 

Irfan ditetapkan sebagai Dirut Garuda Indonesia melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Rabu, 22 Januari 2020. Dia menggantikan posisi Ari Askhara yang dicopot dari jabatannya lantaran terjerat beberapa kasus. 

Sultan Abdurrahman, Melynda Dwi Puspita, dan Ananda Ridho Sulistya berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |