Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg Segera Rampung, Dorong Konektivitas Utara Tangerang ke Bandara Soetta

1 week ago 31

(Beritadaerah-Jakarta) Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menegaskan bahwa pembangunan Jalan Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg terus dipacu untuk memperkuat konektivitas kawasan utara Tangerang, Banten. Hingga 26 Agustus 2025, progres konstruksi Seksi 1 dari Junction (JC) Sedyatmo hingga Simpang Susun (SS) Kosambi sepanjang 6,7 kilometer sudah mencapai sekitar 90 persen dan ditargetkan selesai pada 2026.

Ruas tol sepanjang 38,6 kilometer tersebut dirancang terhubung langsung dengan Jalan Tol Prof. Sedyatmo yang menjadi akses utama Bandara Internasional Soekarno–Hatta, sekaligus menjadi bagian penting dari koridor barat yang menghubungkan Jakarta hingga Merak. Penyelesaian Seksi 1 disebut sebagai langkah awal untuk membuka akses dari bandara menuju kawasan utara Tangerang.

Menteri PU Dody Hanggodo menyampaikan bahwa keberadaan tol ini akan mempercepat arus distribusi barang dan jasa, meningkatkan efisiensi perjalanan, sekaligus menekan biaya logistik. Ia menambahkan, jalan tol tersebut diproyeksikan memangkas waktu tempuh antarwilayah, sehingga dapat melahirkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di sekitarnya.

Proyek ini digarap oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Duta Graha Karya melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas prakarsa badan usaha (unsolicited project), dengan nilai investasi sekitar Rp23,16 triliun dan masa konsesi 40 tahun sejak diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Tol Kamal–Teluk Naga–Rajeg akan dilengkapi dengan dua junction, yakni Junction Sedyatmo yang terkoneksi dengan Jalan Tol Prof. Sedyatmo serta Junction Rajeg yang menghubungkan dengan Jalan Tol Semanan–Balaraja. Selain itu, tersedia tujuh simpang susun yaitu SS Kosambi, SS Teluk Naga, SS Tanjung Pasir, SS Kohod, SS Surya Bahari, SS Pakuhaji, dan SS Mauk, ditambah satu on ramp untuk memastikan distribusi lalu lintas berlangsung lebih lancar.

Kementerian PU berharap keberadaan tol ini tidak hanya berfungsi sebagai jalur alternatif menuju Bandara Soekarno–Hatta, tetapi juga mengurangi beban lalu lintas tol dalam kota serta mendukung penguatan konektivitas di kawasan Jabodetabek. Infrastruktur tersebut diharapkan mampu menjadi penopang bagi pertumbuhan ekonomi wilayah, khususnya di Tangerang bagian utara.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |