TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia pada Selasa, 21 Januari 2025, diurutan pertama berita tentang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat periode kedua. Dalam hitungan jam setelah dilantik, Trump langsung mengeluarkan sejumlah keputusan yang mengejutkan, diantaranya menarik Amerika Serikat dari keanggotaan di WHO.
Diurutan kedua top 3 dunia, berita soal musibah truk tanki pembawa bensin di Nigeria yang kecelakaan. Jumlah korban tewas akibat musibah ini bertambah menjadi 98 orang. Sedangkan korban luka-luka 69 orang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Serba-serbi Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat
Donald Trump dilantik sebagai Presiden Amerika Serikat pada Senin siang waktu setempat, 20 Januari 2025. Trump menjadi presiden kedua dalam sejarah Amerika yang menjabat pada dua periode terpisah setelah Grover Cleveland. Ia akan memegang jabatan sebagai presiden Amerika ke-47.
Setelah dilantik, Trump ingin menetapkan sejumlah kebijakan mulai dari darurat energi nasional hingga keluar dari WHO. Dikutip dari Antara dalam pidato pelantikannya Trump menyatakan Amerika Serikat dalam keadaan darurat energi nasional. Menurut dia ada pengeluaran besar-besaran dan kenaikan harga energi yang menyebabkan krisis inflasi di Amerika.
Ia mengatakan, Amerika memiliki jumlah minyak dan gas yang sangat besar. Penggunaan minyak dan gas tersebut untuk mengatasi darurat energi, menurunkan harga, mengisi cadangan strategis lagi hingga penuh, dan mengekspor energi Amerika ke seluruh dunia.
Baca selengkapnya di sini
2. Jumlah Korban Tewas Akibat Truk Pembawa Minyak Meledak di Nigeria Bertambah Jadi 98 Orang
Abdullahi Baba-Ara, Direktur Badan Kedaruratan Nigeria, mengungkap jumlah korban tewas akibat ledakan truk pembawa bahan bakar pada akhir pekan lalu bertambah menjadi 98 orang. Kenaikan itu setelah ditemukan lagi mayat-mayat yang terselip di balik reruntuhan pada Senin, 20 Januari 2025.
Baba-Ara juga menjelaskan masih ada 69 orang menjalani perawatan di rumah sakit akibat musibah ini. Sebelumnya pada Sabtu, 18 Januari 2025, sebuah truk pembawa bensin terbalik dan meledak di Dikko, wilayah utara Niger. Api dengan cepat ikut membakar orang-orang yang berebut ingin menambil tumpahan minyak.
Korban tewas sebelumnya sebanyak 80 orang dan sudah dikuburkan dalam kuburan massal di Dikko pada akhir pekan lalu. “Setelah kami lakukan penyisiran pada truk tanki yang terbakar itu, kami menemukan tambahan total 12 mayat sehingga total korban tewas dalam musibah ini 98 orang,” kata Baba-Ara.
Baca selengkapnya di sini
3. Presiden Yoon Suk Yeol Muncul di Sidang Pemakzulan
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol pada Selasa, 21 Januari 2025, menghadiri sidang pemakzulan terhadapnya yang dipicu pemberlakuan darurat militer oleh Yoon pada Desember 2024. Dalam persidangan ini, Yoon punya kesempatan untuk adu argumentasi di persidangan terkait mengapa dia memberlakukan darurat militer.
Hakim Moon Hyung-bae mengizinkan Yoon berbicara dalam sidang itu. Yoon lalu mengatakan dia pernah bekerja sebagai PNS dengan komitmen tegas yakni kebebasan demokrasi. Yoon tampil di persidangan dengan jas warna biru laut dengan dasi warna merah burgundy. Sebelum terpilih sebagai orang nomor satu di Korea Selatan, Yoon berkarir sebagai jaksa penuntut. Di persidangan pada 21 Januari 2025, Yoon pun berjanji akan menjawab setiap pertanyaan yang dilayangkan padanya
Sebelum sidang dimulai, tim pengacara Yoon mengatakan kliennya berniat mengelaborasi pembenaran mengapa dia memberlakukan darurat militer pada 3 Desember 2024. Melalui tim pengacaranya, Yoon sudah membuat daftar saksi-saksi yang harus dipanggil Mahkamah Agung.
Dalam sidang Mahkamah Konstitusi pada 27 Desember 2024, Yoon dituduh telah melanggar tugas konstitusi. Para hakim di Mahkamah Konstitusi akan memutuskan apakah akan mencopot Yoon secara permanen dari jabatan presiden atau memulihkan dia dari posisi tersebut. Juru bicara Mahkamah Agung Korea Selatan pada Selasa, 21 Januari 2025, mengatakan Yoon kemungkinan akan dimintai keterangan oleh tim hakim di Mahkamah Konstitusi.
Baca selengkapnya di sini
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini