Ukraina Peringati 3 Tahun Perang Rusia, Dihadiri Pemimpin Eropa Tanpa Amerika

4 hours ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Ukraina pada Senin, 24 Februari 2025, menjadi tuan rumah negara-negara Eropa dalam acara peringatan tiga tahun meletupnya perang Ukraina. Pucuk pimpinan di pemerintah Amerika Serikat tak ada yang mendatangi acara itu.

Dalam peringatan tiga tahun perang dengan Rusia, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyambut sejumlah pemimpin Eropa dan negara lain. "Putin tidak akan memberikan perdamaian ini kepada kami, dan dia juga tidak akan memberikannya sebagai imbalan apa pun. Kami harus memenangkan perdamaian dengan kekuatan, kebijaksanaan, dan persatuan dengan bekerja sama," kata Zelensky.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Peringatan perang Rusia Ukraina dihadiri pula Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Dewan Eropa Antonio Costa dan para pemimpin Kanada, Denmark, Islandia, Latvia, Lithuania, Finlandia, Norwegia, Spanyol, dan Swedia.

Para pemimpin Eropa dalam pidatonya, menyerukan negara-negara di benua itu untuk meningkatkan dukungan bagi Ukraina. Dibahas pula tentang kebutuhan mendesak meningkatkan anggaran pertahanan.

Para pejabat Eropa merasa terkejut dengan keputusan Trump mengadakan perundingan guna mengakhiri perang di Ukraina dengan Rusia. Perundingan itu tak melibatkan Ukraina dan Eropa.

Pada Senin, 24 Februari 2025, Presiden Vladimir Putin mengatakan bahwa Rusia tidak menentang keterlibatan Eropa dalam perundingan damai. Namun ia mencatat bahwa Brussels sebelumnya menolak untuk terlibat dalam dialog dengan Moskow.

Putin mengatakan Trump mendekati konflik Rusia-Ukraina dengan rasionalitas alih-alih emosi.

Sejak naik jabatan sebagai presiden, Donald Trump lebih cenderung ke Moskow. Trump bahkan menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky diktator. Namun begitu, Kyev tak mengindahkan sikap Trump, dan menyebut sedang dalam perundingan akhir untuk memberikan Washington akses ke kekayaan sumber daya mineral milik Ukraina. 

Usai rapat dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Gedung Putih, Trump mengundang Zelensky ke Washington pada pekan ini atau Minggu depan untuk mengunci kesepakatan soal sumber daya mineral tersebut. Namun dia juga menyarankan Kyev untuk segera mengakhiri perang, kalau bisa dalam beberapa pekan ke depan. Trump tidak menjelaskan lebih detail bagaimana cara mengakhiri perang tersebut. 

“Fokus kami adalah menciptakan sebuah gencatan senjata secepatnya, dan pada akhirnya sebuah perdamaian abadi,” kata Trump, seperti dikutip dari Reuters.

Macron dalam wawancara dengan Fox News mengatakan sangat yakin sebuah pakta perdamaian dengan Ukraina mungkin terwujud dalam beberapa pekan ke depan. Dia juga mengatakan kesepakatan agar Amerika Serikat bisa mengakses kekayaan mineral Ukraina akan menjadi salah satu cara untuk memastikan komitmen Washington.  

Akan tetapi, Trump tidak secara eksplisit mengatakan akses ke sumber daya mineral Ukraina itu akan menjadi jaminan keamanan dari Amerika Serikat dan menempatkan Eropa dalam peran sentral keamanan jangka panjang Ukraina. Sumber di pemerintah Ukraina mengatakan Amerika Serikat tidak menyukai ide yang menyundul soal pemberian jaminan keamanan.  

Kyev menawarkan pada Amerika Serikat akses ke sumber daya mineral mereka sebagai imbalan atas bantuan militer yang dikucurkan Amerika Serikat dalam perang Ukraina. Namun kesepakatan ini sekarang menggantung karena ucapan Trump yang menyerang Zelensky dan dibalas olehnya. Zelensky pernah mengatakan Trump hidup dalam sebuah balon disinformasi. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |