Wamen Giring Nidji Dorong Investor Bangun Gedung Bioskop di Daerah, yang Jumlahnya Menyusut

1 month ago 32

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha alias Giring Nidji mengajak investor untuk membuka gedung-gedung bioskop baru, khususnya di daerah pedesaan. "Kita mendorong semua investor untuk lebih yakin membuka bioskop-bioskop di kabupaten, di kota, yang belum ada bioskopnya," ujar Giring Ganesha di Kemenko PMK, Jakarta, Senin, 9 Desember 2024.

Ajakan itu karena naiknya jumlah penonton bioskop di Tanah Air. Menurut dia, jumlah penonton film Indonesia tahun 2024 merupakan yang tertinggi sejak 98 tahun silam, dengan total 68,95 juta penonton per 3 November 2024.

Giring mengatakan film-film Indonesia mulai mendominasi. Selain itu, sekitar 60 persen dari total penonton adalah mereka yang menyaksikan film-film produksi sineas tanah air.

Ia yakin pada akhir tahun ini jumlah penonton film-film Indonesia bisa mencapai 75 juta dari total keseluruhan penonton, baik dari layar lebar maupun online.

Berkaca pada potensi yang besar itu, Kementerian Kebudayaan mengajak investor untuk semakin memperluas pasarnya di daerah-daerah yang belum memiliki bioskop.

"Itu tertinggi sepanjang sejarah negara Indonesia ini, makanya kita mendorong investor untuk buka bioskop-bioskop," kata Giring.

Giring juga menyatakan bahwa pihaknya telah berkomunikasi dengan industri bioskop besar. Mereka, kata Giring, telah memberikan lampu hijau. "Mudah-mudahan nanti akan banyak lagi (bioskop)," kata dia.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno mengatakan sebagai kementerian koordinator, pihaknya akan mendukung segala sesuatu yang berkaitan dengan pemajuan kebudayaan.

"Jadi, Kemenko PMK mengkoordinasikan kalau itu terkait dengan misalnya dukungan dari pemerintah daerah kita akan komunikasi dengan Kemendagri, termasuk dukungan infrastruktur dan keuangan," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menegaskan komitmen pemerintah dalam mendukung perkembangan ekosistem perfilman Indonesia agar mampu bersaing di kancah internasional.

Menurut dia, film Indonesia kini telah menjadi "tuan di negeri sendiri”, dan diterima luas oleh masyarakat, serta memiliki potensi besar untuk mendunia.

"Kementerian Kebudayaan mendorong ekosistem perfilman berkembang sesuai harapan insan perfilman. Dukungan berupa anggaran, seperti film fund, sangat dibutuhkan, terutama untuk film-film bertema kebangsaan, anak-anak, atau karya seni yang memerlukan afirmasi," kata Fadli Zon.

Berapa Jumlah Bioskop di Indonesia?Berdasarkan data Badan Perfilman Indonesia yang dikutip Antara, pada Februari 2024 ada 517 lokasi bioskop dengan total 2.145 layar di 115 kabupaten dan kota di Indonesia. Sedangkan berdasarkan data yang diunggah di filmindonesia.or.id, jumlah gedung bioskop di Indonesia 567.Wakil Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Noorca M Massardi pada 3 Oktober 2024 mengemukakan bahwa sudah ada sekitar 800 gedung bioskop dengan kurang lebih 3.000 layar di wilayah Indonesia.

Menurut laman Algoritma, gedung dan layar bioskop di Indonesia hingga Desember 2018 masing-masing mencapai 343 bioskop dan 1.756 layar. Dari jumlah itu, Cinema 21 menguasai lebih dari setengahnya, yakni 186 bioskop (54,2 persen) dan 1.024 layar (58,3 persen).

Jaringan bioskop lain terus tumbuh, seperti CGV (54 bioskop dan 331 layar) dan Cinemaxx (48 bioskop dan 239 layar). Keduanya berekspansi ke kota-kota di luar ibu kota provinsi yang belum tersentuh Cinema 21.

Selain itu, sejumlah jaringan baru muncul dan menjadi alternatif lain bagi para penonton. Ada New Star Cineplex, Independen, Platinum Cineplex, Dakota Cinema, Movimax, Flix Cinema, dan Golden Theater. 

Sejarah Panjang Bisokop di IndonesiaBioskop mulai dikenal di Hindia Belanda pada tahun 1900 ketika dibuka sebuah gedung bioskop di Batavia. Jumlahnya terus bertambah dan mencapai masa keemasan pada 1952 hingga 1960 dengan jumlahnya mencapai 890 buah, demikin dikutip dari Visual Indonesia. 

Kondisi ini bertahan sampai akhir 1980-an dan bahkan berkembang dengan menjamurnya konsep cineplex yang dipelopori oleh Grup 21. Namun pada 1990-an, banyak gedung bioskop gulung tikar dan ditutup, seperti di Mojokerto Jawa Timur. Tadinya ada 3 gedung bioskop Indra, yang berdiri sejak 1923, Garuda dan Ratna. Ketiganya bangkrut.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengemukakan bahwa jumlah layar bioskop di Indonesia tergolong sedikit dibandingkan dengan jumlah penduduk, dan masih terkonsentrasi di daerah perkotaan, utamanya di Pulau Jawa.

"Ini perlu ada suatu solusi supaya di dalam menyiarkan film-film Indonesia ini ada tempatnya dan bisa diakses dengan mudah oleh publik," katanya seusai pertemuan dengan insan perfilman di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 4 November 2024.

"Lalu juga jumlah penonton kita, meskipun tahun ini mungkin memecahkan rekor, tadi disampaikan 66 juta, mungkin bisa di atas 70 juta sampai akhir tahun," katanya.

Fadli Zon mengatakan bahwa pemerintah akan mengupayakan solusi untuk mendukung pengembangan industri film yang berkelanjutan serta menambah jumlah layar bioskop.

"Untuk penambahan layar akan seperti apa? Kita akan mencari jalannya, mungkin bekerja sama dengan pemerintah kabupaten, kota, atau pemerintah provinsi, dan juga tentu saja dengan korporasi," katanya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |