Waskita Karya Percepat Pembangunan Bendungan Tertinggi di Indonesia Senilai Rp 571,2 Miliar

1 month ago 37

TEMPO.CO, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tengah mengebut pengerjaan Bendungan Bener paket 2 yang kini progresnya telah mencapai 60,26 persen.

"Waskita terus berkomitmen mempercepat pengerjaan Bendungan Bener paket 2 agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya," kata Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, melalui keterangan tertulis, Senin, 9 Desember 2024.

Adapun proyek pembangunan Bendungan Bener dengan nilai kontrak Rp 571,2 miliar tersebut ditargetkan rampung pada 2026. Dalam menggarap proyek ini, Waskita Karya melakukan Kerja Sama Operasi (KSO) dengan Jatiwangi. Nilai kontrak proyek ini mencapai sekitar Rp 571,2 miliar.

Bendungan ini digadang-gadang akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia. Bahkan diperkirakan menjadi yang tertinggi kedua di Asia Tenggara, dengan ketinggian sekitar 169 meter.

Bendungan yang terletak di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, itu punya sejumlah manfaat, salah satunya untuk mendukung ketahanan pangan dan air di Jawa Tengah. "Manfaat tersebut sejalan dengan program swasembada pangan yang kini menjadi fokus pemerintah," ujar Ermy.

Ia menjelaskan, Bendungan Bener juga diarahkan akan meningkatkan produktivitas pertanian. Sebab, bendungan yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN) itu dapat mengairi lahan irigasi seluas 15.519 hektare di Purworejo. Selain itu, bendungan itu pun mampu menampung air hingha 92 juta meter kubik.

“Manfaat lainnya, menyuplai air baku untuk keperluan rumah tangga, kota, dan industri sebesar 1.500 liter per detik ke Kabupaten Purworejo, Kebumen, serta Kulon Progo, termasuk Bandara YIA.” ujar Ermy.

Bahkan, kata Ermy, bendungan ini berpotensi menyuplai energi listrik sebesar 10 Megawatt (Mw). Ia juga mengklaim Bendungan Bener bisa mencegah bandir di daerah sekitar. Bendungan Bener bisa mereduksi debit banjir dari 583,94 meter kubik per detik menjadi 178 meter kubik per detik atau 70 persen pada debit banjir per 25 tahun (Q25).

Ermy juga mengatakan Bendungan Bener dapat dimanfaatkan dibidang perikanan sekaligus sebagai area konservansi Daerah Aliran Sungai (DAS) Bogowonto. Maka bisa berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Purworejo.

Kemudian, Ermy menambahkan, bisa dimanfaatkan untuk pariwisata, dengan posisinya yang diapit dua bukit, sehingga menambah keindahan deretan wisata alam di Jawa Tengah. “Keberadaaan Bendungan Bener cukup strategis karena berdekatan dengan Desa Penungkulan, Mranti, Kedungputri, Mranti, Jrakah, Loning, Kragilan, dan Boro,” ujar Ermy.

Riwayat Penolakan Warga

Proyek Bendungan Bener sebenarnya ditolak warga Desa Wadas lantaran proyeek ini mengandalkan batu andesit dari desa tersebut. Warga Wadas tidak mau wilayah mereka yang memiliki bukit dan mengandung batu andesit dijadikan kawasan pertambangan proyek bendungan karena akan menimbulkan tanah longsor dan melenyapkan sumber air.

Penolakan warga terhadap tambang di Wadas telah berlangsung bertahun-tahun. Pada 24 April 2021 unjuk rasa menolak tambang di Wadas berujung bentrok antara warga dan polisi. Akibatnya 11 warga ditangkap, tetapi kemudian dibebaskan.

Pada 8 Februari 2022, ratusan personel polisi mendatangi Desa Wasas bersamaan proses pengukuran lahan lokasi rencana tambang dilakukan. Lebih dari 40 warga ditangkap dan dibebaskan keesokan harinya.

Dalam laporan Tempo pada 12 Februari 2022, tokoh masyarakat Wadas, Marsono, mengungkapkan masyarakat memprotes karena waswas penambangan batu andesit memicu bencana. Wadas pernah dilanda tanah longsor pada 1988 dan lima penduduk tewas saat itu. “Pemerintah jangan mengganggu karena kami sudah hidup tenang,” ujarnya.

Namun, proyek berlanjut meski warga Wadas terus melawan. Pada 7 Juni 2018, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyetujui penetapan lokasi pengadaan tanah untuk bendungan Bener lewat Surat Keputusan Gubernur Nomor 590/41 Tahun 2018. Masa berlaku layang itu lantas diperpanjang pada 5 Juli 2020 melalui Surat Keputusan Gubernur Nomor 539/29 Tahun 2020. Wadas dinyatakan masuk lokasi pembangunan bendungan Bener.

Jamal Abdun Nasr dan Fransisca Christy Rossana berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Menteri BUMN Erick Thohir Sebut 7 BUMN Merugi, Apa Indikasinya?

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |