Yogyakarta Komik Weeks 2025 Jadi Ajang Regenerasi Seniman Komik

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA, – Pameran Yogyakarta Komik Weeks (YKW) 2025 yang berlangsung di Gedung Saraswati, Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, pada 10-19 Oktober 2025, menjadi wadah penting bagi regenerasi seniman komik muda di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Dian Lakshmi Pratiwi, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, menegaskan bahwa acara ini bukan sekadar kompetisi, tetapi juga upaya membangun manajemen talenta dan regenerasi seniman muda.

"Kita ingin mengembangkan manajemen talenta dan regenerasi serta menyiapkan SDM seniman komik," ujar Dian. YKW 2025 berperan lebih dari sekadar menilai kemampuan menggambar; lomba komik Kukuruyug berfungsi menjaring anak-anak potensial menjadi komikus profesional.

Dian menambahkan bahwa pihaknya telah memiliki data regenerasi anak-anak potensial yang dapat menjadi komikus unggul di masa depan. Ia juga mengapresiasi keterlibatan komunitas seni dalam menyelenggarakan kegiatan ini, menyoroti ekosistem seni Yogyakarta yang kuat dalam komitmen dan kreativitas.

Tema dan Partisipasi Internasional

Tahun ini, YKW mengusung tema "Efisiensi Literasi", menekankan komik sebagai medium pesan yang ringkas dan efektif. Terra Bajraghosa, kurator pameran, menjelaskan bahwa efisiensi di sini adalah ketepatan dalam menyampaikan pesan melalui perpaduan teks dan gambar, memungkinkan pembaca memahami gagasan kompleks dengan cepat.

Selain itu, YKW 2025 menampilkan 30 karya terbaik dari Lomba Komik Kukuruyug #11 untuk pelajar SMA/SMK se-DIY dan karya undangan dari internasional, seperti Wang Pixin dari Singapura serta Megan Kelso, Nate McDonough, Anders Nilsen, dan Rahel Suesskind dari Amerika Serikat.

Karya kolaboratif Laras Putri dan Jimi Multhazam yang memadukan narasi komik dengan musik juga dipamerkan, menawarkan pengalaman membaca yang imersif dengan kombinasi gambar dan alunan lagu.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara