CANTIKA.COM, Jakarta - Kanker payudara adalah masalah kesehatan yang serius bagi perempuan dan memahami faktor-faktor risiko dapat membantu seseorang dalam deteksi dan pencegahan dini. Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2023, di antara 12.808 pasien dengan kanker payudara ganas, 17,09 persen pasien berusia di bawah 40 tahun, dengan pasien termuda 21 tahun. Lebih lanjut, di antara kelompok usia yang lebih muda ini, 30 persen tumor adalah tumor triple-negative, yang dikenal sebagai bentuk tumor paling agresif karena merupakan tumor cepat yang tumbuh cepat.
Dengan demikian, penting untuk menyadari faktor-faktor risiko kanker payudara menurut dokter Vani Ravikumar, Konsultan Senior dan Kepala Histopatologi, Metropolis Healthcare, India.
Faktor Risiko Kanker Payudara
1. Jenis kelamin
Perempuan berisiko lebih tinggi terkena kanker payudara daripada pria.
2. Usia
Seiring bertambahnya usia orang, risiko naik, terutama di atas usia 50 tahun.
3. Riwayat keluarga
Risiko yang meningkat dapat dihasilkan dari riwayat keluarga kanker payudara, terutama pada kerabat tingkat pertama (ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan).
4. Mutasi genetik
Mutasi genetik yang diwariskan, seperti BRCA1 dan BRCA2, akan meningkatkan risiko kanker payudara.
5. Riwayat kesehatan pribadi
Sejarah pribadi kanker payudara atau penyakit payudara non-kanker tertentu dapat meningkatkan risiko.
6. Faktor hormon
Menstruasi dini (sebelum usia 12), menopause terlambat (setelah usia 55), dan paparan estrogen yang berkepanjangan (seperti terapi penggantian hormon) dapat meningkatkan risiko.
7. Sejarah reproduksi
Perempuan yang tidak pernah memiliki anak atau yang memiliki anak pertama setelah usia 30 mungkin memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
8. Paparan radiasi
Terapi radiasi sebelumnya ke area dada, terutama selama masa remaja, dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
9. Faktor gaya hidup
Konsumsi alkohol terlalu banyak menghasilkan peningkatan risiko kanker payudara, begitu pula kelebihan berat badan atau obesitas, terutama setelah menopause.
Kurangnya aktivitas fisik secara teratur akan menghasilkan risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Begitu pula dengan diet tinggi lemak jenuh dan rendah buah-buahan serta sayuran dapat berkontribusi pada risiko kanker payudara.
10. Etnis
Kelompok etnis tertentu mungkin memiliki berbagai tingkat risiko kanker payudara. Sebagai contoh, perempuan Kaukasia memiliki insiden yang lebih tinggi daripada perempuan Afrika-Amerika, tetapi perempuan Afrika-Amerika lebih mungkin meninggal karena penyakit ini.
11. Faktor siklus menstruasi
Perempuan yang mengalami siklus menstruasi tidak teratur atau memiliki kondisi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) mungkin memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
12. Merokok
Ada bukti yang menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko kanker payudara, terutama pada wanita premenopause.
Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Payudara
1. Skrining reguler
Mammogram dan pemeriksaan payudara klinis dapat membantu mendeteksi kanker payudara lebih awal.
2. Gaya hidup sehat
Menjaga berat badan yang sehat, berolahraga secara teratur, membatasi asupan alkohol, dan makan makanan yang seimbang dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara.
3. Tes genetik
Perempuan dengan riwayat keluarga kanker payudara dapat mempertimbangkan pengujian genetik untuk menilai risiko mereka untuk mutasi yang diwariskan seperti BRCA1 dan BRCA2. Informasi ini dapat memandu keputusan tentang tindakan pencegahan, seperti peningkatan pengawasan atau operasi profilaksis.
4. Perawatan hormon
Perempuan yang telah menjalani terapi penggantian hormon (HRT) untuk waktu yang lama mungkin memiliki peningkatan risiko kanker payudara. Membahas risiko dan manfaat HRT dengan penyedia layanan kesehatan sangat penting.
5. Faktor lingkungan
Paparan polutan dan bahan kimia lingkungan tertentu juga dapat berperan dalam risiko kanker payudara. Kesadaran akan faktor-faktor ini dapat membantu dalam membuat pilihan gaya hidup yang terinformasi.
Memahami faktor-faktor risiko kanker payudara penting bagi setiap perempuan. Sementara beberapa faktor, seperti usia dan genetika, tidak dapat diubah, banyak pilihan gaya hidup dapat dimodifikasi untuk membantu mengurangi risiko secara keseluruhan. Pemeriksaan reguler dan diskusi terbuka dengan penyedia layanan kesehatan tentang faktor risiko pribadi dan opsi skrining sangat penting untuk deteksi dan pencegahan dini.
Pilihan Editor: Seputar Vaksin Kanker Payudara Tahap Awal
TIMES OF INDIA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika