CANTIKA.COM, Jakarta - Produk kecantikan kini makin beragam. Mulai dari kandungan, manfaat atau fungsi, hingga tahap pemakaian dalam rutinitas skincare harian. Namun, sebagai konsumen, kita perlu tahu bahwa ada beberapa kandungan skincare yang sebaiknya tidak dipakai bersamaan.
Alasannya, hal ini dapat menurunkan efektivitas produk dan bahkan menyebabkan kerusakan kulit. Yuk kita lihat 15 kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan agar hasilnya maksimal tanpa menimbulkan efek samping.
1. Retinol dan Vitamin C
Penggabungan retinol dan vitamin C kerap dihindari karena kedua bahan ini memiliki sifat yang sangat aktif yang dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Retinol dikenal dengan kemampuannya untuk mempercepat regenerasi sel.
Sedangkan vitamin C berfungsi sebagai antioksidan untuk mencerahkan kulit. Jika dipakai bersamaan, maka kulit bisa jadi sangat sensitif dan menimbulkan iritasi. Ini adalah contoh klasik dari kandungan skincare yang tidak baik dipakai bersamaan karena bisa mengganggu keseimbangan kulit.
2. AHA dan BHA dengan Vitamin C
Exfoliant seperti AHA dan BHA sangat efektif untuk mengangkat sel kulit mati. Tapi, jika AHA BHA dicampur vitamin C, efektivitas vitamin C bisa berkurang.
Ini terjadi karena pH asam dari AHA dan BHA dapat mengurangi stabilitas vitamin C. Ini adalah contoh dari bahan skincare yang tidak boleh dicampur, karena kombinasi ini dapat mengurangi manfaat yang diperoleh dari vitamin C.
3. Benzoyl Peroxide dan Retinol
Benzoyl peroxide dan retinol masing-masing memiliki keunggulan dalam mengobati jerawat dan meremajakan kulit. Tapi, retinol dicampur dengan vitamin C atau penggabungan benzoyl peroxide dengan retinol dapat saling menetralkan efek masing-masing, mengurangi efektivitas, dan meningkatkan risiko iritasi.
Sehingga ini adalah kandungan skincare yang tidak boleh dicampur karena dapat mengurangi khasiat perawatan kulit.
4. Niacinamide dan Asam Askorbat (Vitamin C)
Walaupun kombinasi niacinamide dan asam askorbat (vitamin C) tidak selalu bermasalah, beberapa studi menunjukkan bahwa niacinamide dapat bereaksi dengan asam askorbat dan mengubahnya menjadi niacin.
Hal ini bisa menyebabkan kemerahan dan iritasi pada kulit yang sensitif. Ini lagi-lagi menegaskan pentingnya memahami bahan aktif yang tidak boleh dicampur.
5. Peptida dan Asam (AHA, BHA, Vitamin C)
Peptida, yang berperan dalam membangun kolagen dan elastin, bisa terganggu karena kehadiran asam seperti AHA, BHA, dan vitamin C. Asam bisa mengganggu struktur peptida dan mengurangi efektivitasnya dalam memperbaiki dan memperkuat kulit.
Ini merupakan salah satu kasus kandungan yang tidak boleh dipakai bersamaan, yakni vitamin C, AHA BHA PHA tidak boleh dicampur dengan peptida.
6. Retinol dengan AHA dan BHA
Kombinasi retinol dengan AHA atau BHA bisa terlalu kuat untuk kulit, sehingga meningkatkan risiko kekeringan, kemerahan, dan iritasi.
Kedua jenis asam ini, jika dikombinasikan dengan retinol, bisa memperparah sensitivitas kulit dan menimbulkan masalah kulit. Oleh karena itu, ini adalah kandungan skincare yang tidak boleh digabung.
7. Vitamin C dan Asam Salisilat (BHA)
Sama seperti AHA, BHA dapat menurunkan efektivitas vitamin C jika digunakan bersamaan. Perbedaan pH antara kedua bahan aktif ini dapat membuat vitamin C kurang stabil dan efektif.
8. Elastin Topikal dan Minyak Esensial Mentol atau Citrus
Minyak esensial seperti mentol atau citrus bisa merusak elastin topikal yang sangat penting untuk menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit. Penggunaan kedua jenis produk ini secara bersamaan bisa merusak komponen penting dari elastin.
Mengenal kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan kulitmu. Pastikan untuk memeriksa label dan menghindari menggunakan produk dengan bahan aktif skincare yang tidak boleh digunakan bersamaan dalam rutinitas harianmu.
9. Asam Salisilat dan Asam Glikolat
Asam salisilat adalah BHA (Beta Hydroxy Acid) yang bagus untuk eksfoliasi dalam, mengurangi produksi minyak, dan mengatasi jerawat. Sedangkan asam glikolat adalah AHA (Alpha Hydroxy Acid) yang mengelupas kulit permukaan dan mendorong regenerasi sel.
Meskipun kedua kandungan ini efektif untuk eksfoliasi, penggunaan secara bersamaan dapat terlalu keras bagi kulit. Ini menyebabkan iritasi dan kemerahan.
Untuk menghindarinya, bergantilah menggunakan satu di pagi hari dan satu lagi di malam hari atau pada hari yang berbeda.
10. Benzoil Peroksida dan Vitamin C
Benzoil peroksida adalah bahan aktif yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat, sedangkan vitamin C dikenal karena sifat antioksidannya. Benzoil peroksida dapat mengoksidasi vitamin C sehingga membuatnya tidak efektif.
Gunakan kedua produk ini secara terpisah untuk mendapatkan manfaat maksimal dari masing-masing produk.
11. Sunscreen dan Makeup
Walaupun tidak ada larangan langsung untuk menggabungkan sunscreen dan makeup, cara aplikasinya bisa mempengaruhi efektivitas sunscreen.
Pastikan Sahabat Cantika mengaplikasikan sunscreen terlebih dulu dan biarkan meresap sebelum menggunakan makeup, ya!
Jangan mencampur sunscreen dengan foundation atau produk makeup lain karena ini dapat mengurangi perlindungan terhadap sinar UV.
12. Niacinamide dan AHA
Niacinamide dikenal bisa menenangkan kulit dan dapat memperkuat lapisan pelindung kulit, sedangkan AHA adalah eksfolian.
Jika keduanya dipakai bersamaan, bisa mengurangi efektivitas niacinamide dan menyebabkan iritasi. Sebaiknya, aplikasikan AHA terlebih dahulu, biarkan meresap, lalu gunakan niacinamide.
13. Benzoil Peroksida dan Hidrokuinon
Hidrokuinon adalah agen pencerah kulit dan umumnya digunakan untuk mengobati hiperpigmentasi. Lalu, benzoil peroksida berfungsi untuk melawan jerawat.
Kedua bahan ini tidak boleh dicampur karena dapat menimbulkan risiko serius seperti munculnya noda pada kulit, kemerahan, dan iritasi yang parah.
14. Sunscreen dan Skincare
Sama seperti makeup, sunscreen juga tidak bisa dikombinasikan dengan skincare dalam waktu bersamaan. Jika Sahabat Cantika mau memakai sunscreen dalam rangkaian skincare, kamu harus melapisnya dan menunggu skincare menyerap secara optimal sebelum memakai sunscreen.
15. Vitamin C dan cleanser ber pH tinggi
Vitamin C dikenal sebagai asam L-askorbat, bekerja lebih baik pada tingkat pH rendah. Maka, menggabungkan cleanser dengan pH tinggi sebelum serum vitamin C dapat mengurangi efek hidrasi dan pencerah dari agen asam ini.
Menggabungkan vitamin C dengan bahan asam lainnya seperti AHA atau BHA dapat menyebabkan iritasi kulit karena efek pH rendah yang diperparah dari kedua komponen.
Nah, Sahabat Cantika itu dia 15 kandungan skincare yang tidak boleh dipakai bersamaan, supaya hasilnya maksimal tanpa menimbulkan efek samping. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Pilihan Editor: Kandungan Asam Salisilat dalam Skincare: Manfaat, Efek Samping, dan Penggunaan
GARNIER | ZALORA | BUTTONSCARVES
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika