TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia memiliki beragam budaya yang beberapa di antaranya tercatat dalam Warisan Budaya Takbenda UNESCO. Saat ini, Warisan Budaya Takbenda Indonesia bertambah menjadi 16 yang sebelumnya berjumlah 13.
Adapun, budaya yang baru ditetapkan dalam sidang ke-19 the Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage pada 5 Desember 2024 ini adalah kolintang, reog ponorogo, dan kebaya.
Berikut adalah daftar Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang diakui oleh UNESCO, yaitu:
1. Pertunjukan Wayang (2008)
Pertunjukan wayang adalah bentuk penyampaian cerita tradisional menggunakan wayang dan manipulasi layar tembus cahaya. Pementasan wayang dilakukan oleh seorang dalang yang juga berlaku sebagai pencerita dan pengisi suara tokoh-tokoh wayang.
2. Keris (2008)
Keris merupakan senjata tradisional berbentuk bilah tajam yang berasal Pulau Jawa. Istilah keris meluas sampai ke Bali, Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Melayu.
3. Batik (2009)
Batik adalah kain yang dilukis dengan cairan malam menggunakan alat canting. Para pembatik melukis motif di atas kain dengan makna dan nilai tertentu.
4. Pendidikan dan Pelatihan Batik (2009)
UNESCO juga memasukkan pendidikan dan pelatihan batik di Pekalongan, Jawa Tengah. Program ini diprakarsai oleh Museum Batik pada 2005 yang bekerja sama dengan otoritas pendidikan kota untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi batik.
5. Angklung (2010)
Angklung adalah alat musik tradisional asal Jawa Barat yang terbuat dari bambu dan dimainkan dengan cara digoyangkan hingga menghasilkan nada. Angklung dimainkan secara kolektif dalam ensambel untuk menciptakan melodi yang harmonis.
6. Tari Saman (2011)
Tari Saman adalah salah satu tarian tradisional dari dataran tinggi gayo, Aceh. Tari ini dikembangkan oleh Syekh Mohammad As-Samman pada abad ke-17.
7. Noken (2012)
Noken adalah tas tradisional asal Papua yang terbuat dari serat kulit kayu dan biasanya digunakan di kepala.
8. Tiga Genre Tarian Tradisional Bali (2015)
Tiga genre tarian tradisional Bali merupakan tari yang sudah modifikasi, meliputi sakral (wali), semi sakral (bebali), dan dapat dinikmati masyarakat luas (bebalih-balihan). Tari wali dan bebali hanya dapat dipentaskan di tempat dan waktu tertentu, sedangkan bebalih-balihan bisa dimainkan kapan saja.
9. Pinisi (2017)
Kapal pinisi adalah kapal layar tradisional pelaut Suku Bugis Sulawesi Selatan. Menurut I La Galigo, naskah kuno orang Bugis, kapal pinisi sudah ada sejak abad ke-14.
10. Pencak Silat (2019)
Pencak Silat adalah seni bela diri tradisional dari wilayah Melayu, yaitu Sumatera dan sebagian Jawa yang menyebar ke seluruh Indonesia. Selain sebagai olahraga bela diri, tradisi pencak silat juga meliputi aspek mental, spiritual, dan seni.
11. Pantun (2020)
Pantun adalah puisi tradisional yang terikat pada struktur rima. Umumnya, pantun terdiri atas empat baris dan tulisannya dilambangkan dengan huruf A-B-A-B.
12. Gamelan (2021)
Gamelan adalah musik ansambel tradisional Jawa, Sunda, dan Bali. Gamelan terdiri atas instrumen musik perkusi yang digunakan pada seni musik karawitan.
13. Jamu (2023)
Jamu berasal dari gabungan dua kata, yaitu Jawa yang bermakna berasal dari Jawa dan ngraMu berarti meracik bahan-bahan. Jamu dibuat dengan memanfaatkan tanaman herbal yang memberikan banyak manfaat kesehatan.
14. Reog Ponorogo (2024)
Reog Ponorogo merupakan seni pertunjukan yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Reog mencerminkan harmoni tari, musik, dan mitologi yang menggambarkan keberanian, solidaritas, dan dedikasi.
15. Kebaya (2024)
Berdasarkan jsrw.ikj.ac.id, kebaya ditinjau dari kesejarahannya tidak hanya digunakan oleh perempuan di Jawa sebagai pakaian sehari-hari, tetapi juga oleh perempuan Belanda. Saat ini, kebaya digunakan untuk memperingati hari bersejarah dan acara penting.
16. Kolintang (2024)
Dilansir djkn.kemenkeu.go.id, kolintang adalah alat musik tradisional dari Sulawesi Utara yang dimainkan dengan cara dipukul. Saat ini, kolintang digunakan sebagai pengiring tarian, pengiring lagu, atau pertunjukan musik.
Andini Sabrina, Melinda Kusuma Ningrum, dan Savero Aristia Wienanto turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Menteri Kebudayaan Fadli Zon Umumkan Kolintang Menjadi Warisan Budaya Takbenda Unesco