Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.
REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV— Tentara pendudukan Israel mengatakan telah membunuh lebih dari 40 pejuang dalam serangan dan ledakan yang menargetkan terowongan di daerah Rafah, selatan Jalur Gaza dalam beberapa hari terakhir.
Sementara upaya untuk menemukan jenazah seorang tawanan Israel di dalam garis kuning di utara Jalur Gaza terus berlanjut.
Dikutip dari Aljazeera, Senin (1/12/2025), Tentara Israel mengumumkan pada Ahad (30/11/2025) bahwa mereka telah membunuh empat pejuang yang keluar dari terowongan di Rafah di daerah yang mereka menarik diri untuk mundur sesuai dengan perjanjian gencatan senjata yang dicapai bulan lalu.
Tentara pendudukan menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa pasukannya telah bekerja selama 40 hari di wilayah timur Rafah, sebagai bagian dari upaya untuk menghancurkan sisa-sisa persembunyian bawah tanah.
Sementara itu, saluran televisi Israel Channel 14 mengutip sumber-sumber keamanan menyatakan perkiraan menunjukkan bahwa semua pejuang di terowongan Rafah telah dilumpuhkan sepenuhnya.
Masih menurut sumber tersebut, dijelaskan bahwa Jalur Gaza kini menjadi lebih kecil dan zona kuning menjadi perbatasan baru dengan Israel. Sumber-sumber yang sama menegaskan bahwa tentara Israel akan terus menguasai zona kuning dalam waktu dekat.
Pada Jumat, tentara Israel mengumumkan telah menemukan jenazah sembilan pejuang Palestina yang gugur dalam operasi pembongkaran jaringan terowongan di selatan Jalur Gaza.
Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) memperkirakan jumlah pejuangnya yang terjebak di dalam terowongan berkisar antara 80 hingga 100 orang.
Tentara pendudukan juga mengumumkan telah menghancurkan puluhan pangkalan dan infrastruktur militer di atas dan di bawah tanah di Rafah.
Israel melakukan serangan dan operasi penargetan, beberapa di antaranya terjadi di dalam garis kuning.
Hal ini membuat Hamas memperingatkan agar Israel tidak melanjutkan pelanggarannya, yang menurut Hamas memperkuat kekhawatiran akan penundaan dimulainya tahap kedua dari perjanjian gencatan senjata.

1 hour ago
6















































