TEMPO.CO, Jakarta - Kista ovarium yang membesar menjadi kondisi yang mengkhawatirkan. Jika ukurannya tumbuh tak wajar, bisa menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Kista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di ovarium, yaitu organ kecil yang terletak di kedua sisi rahim dan memiliki peran penting dalam sistem reproduksi wanita. Dilansir dari chisaintjosephhealth.org, ukuran kista ini bisa bervariasi, mulai dari sekecil kacang polong hingga sebesar jeruk bali, dan umumnya terbentuk selama siklus menstruasi.
Meskipun kista ovarium adalah kondisi yang cukup umum dan dapat dialami oleh wanita di berbagai usia, kadang-kadang kista ini bisa menimbulkan kecemasan. Jika baru saja didiagnosis atau mengalami gejala yang membuat khawatir, sangat penting untuk memahami dasar-dasar tentang kista ovarium, termasuk faktor-faktor yang dapat memicu pembentukanya.
Walaupun sebagian besar kista ovarium bersifat jinak dan sering tidak menimbulkan gejala, beberapa kebiasaan atau faktor tertentu dapat meningkatkan risiko terbentuknya kista ini. Menyadari kebiasaan yang dapat memicu pembentukan kista ovarium sangat penting untuk mencegah masalah kesehatan yang lebih serius di kemudian hari. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu diperhatikan dan diwaspadai untuk menjaga kesehatan ovarium Anda.
1. Tidak menjaga pola makan
Pertumbuhan kista ovarium seringkali dipicu oleh peningkatan kadar hormon estrogen dalam tubuh wanita. Kadar estrogen yang tinggi dapat memengaruhi proses ovulasi dan berkontribusi pada pembentukan kista. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kadar hormon estrogen adalah pola makan yang kurang sehat. Misalnya, konsumsi berlebihan makanan cepat saji yang kaya akan lemak jenuh dan gula dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh.
2. Gaya hidup tidak sehat
Gaya hidup yang tidak sehat, seperti sering mengonsumsi makanan cepat saji yang berlemak, minum minuman manis, jarang bergerak, dan kurang berolahraga, bisa memperburuk kondisi hipertekosis ovarium. Kondisi ini sering terjadi pada wanita usia 15 hingga 30 tahun dan dikenal sebagai sindrom ovarium polikistik (PCOD), di mana ovarium mengandung banyak kista kecil. Hal ini dapat mengganggu siklus menstruasi dan menyulitkan wanita untuk hamil.
3. Tidak menjaga berat badan ideal
Mempertahankan berat badan ideal sangat penting untuk keseimbangan hormon dalam tubuh. Timbunan lemak berlebih, terutama di area tubuh tertentu, dapat memengaruhi produksi hormon, termasuk estrogen. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam researchgate.net, kelebihan lemak tubuh dapat meningkatkan kadar estrogen secara berlebihan, yang pada gilirannya dapat mengganggu siklus menstruasi dan meningkatkan risiko terbentuknya kista ovarium. Dengan menjaga berat badan yang sehat, Anda dapat membantu menjaga keseimbangan hormon dan mengurangi risiko gangguan reproduksi seperti kista ovarium.
4. Merokok
Dikutip dari Oxford Academic, dua penelitian di AS menemukan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko terbentuknya kista ovarium. Penelitian pertama adalah studi kohort retrospektif yang menggunakan laporan penyakit dari responden, sementara yang kedua adalah studi kasus-kontrol kecil yang mengumpulkan data dan menemukan kasus menggunakan catatan medis yang ada.
5. Mengabaikan kesehatan reproduksi
Sering kali, masalah kesehatan reproduksi seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) berhubungan dengan pembentukan kista ovarium. Kebiasaan mengabaikan pemeriksaan rutin kesehatan reproduksi dapat menyebabkan kondisi seperti PCOS tidak terdiagnosis dan tidak ditangani dengan baik. Tanpa pengobatan yang tepat, PCOS dapat meningkatkan risiko pembentukan kista ovarium.
Dengan menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, mengelola stres, dan memeriksakan kesehatan reproduksi secara berkala, Anda dapat mengurangi risiko terbentuknya kista ovarium. Jika Anda merasa khawatir atau mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang tepat.
ANTARA | ACADEMIC.OUP.COM | CHISAINTJOSEPHHEALTH.ORG | RESEARCHGATE.NET
Pilihan Editor: Dokter Kandungan Sebut Perempuan Usia 20 sampai 30-an Paling Umum Terkena Kista