7 Modus Penipuan Lewat WhatsApp yang Harus Diwaspadai

3 weeks ago 16

TEMPO.CO, JakartaWhatsApp menjadi salah satu aplikasi perpesanan yang paling banyak digunakan di dunia. Namun dibalik itu, WhatsApp juga dimanfaatkan oleh para penipu untuk melakukan berbagai modus penipuan. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui daftar modus penipuan lewat Whatsapp yang sering muncul. 

Modus penipuan lewat Whatsapp ada beragam bentuknya, mulai dari mengirim link hingga minta kode OTP. Jika tidak berhati-hati, maka pengguna bisa menjadi korban kehilangan uang atau data pribadi. Berikut adalah tujuh modus penipuan lewat Whatsapp yang perlu diwaspadai.

1. Penipuan Hadiah atau Giveaway

Modus ini sering kali diawali dengan pesan yang mengklaim bahwa Anda memenangkan hadiah besar, seperti uang tunai atau barang elektronik. 

Biasanya, pelaku akan meminta pengguna untuk mengklik tautan yang mengarah ke situs palsu atau meminta data pribadi seperti nomor rekening atau KTP. Sebaiknya, abaikan pesan seperti ini dan hindari memberikan informasi pribadi. 

2. Phishing

Dalam modus ini, penipu akan mengirimkan tautan yang tampak seperti situs resmi, misalnya bank atau platform belanja online. Setelah Anda mengklik tautan tersebut, Anda akan diarahkan ke situs palsu yang meminta Anda untuk memasukkan informasi pribadi, seperti nomor kartu kredit atau kata sandi. 

Agar tidak terjebak, selalu pastikan bahwa URL situs yang Anda kunjungi adalah situs resmi, dan jangan sembarang mengklik tautan yang mencurigakan.

3. Penipuan Melalui Undangan Pernikahan

Salah satu modus penipuan di WhatsApp yang pernah marak adalah undangan pernikahan palsu. Dalam modus ini, pelaku mengirimkan tautan undangan pernikahan kepada calon korban. 

Biasanya, undangan ini berbentuk pesan dengan format .apk, yang sebenarnya digunakan untuk mencuri data pribadi. Oleh karena itu, disarankan agar tidak mengklik tautan undangan pernikahan dalam format .apk demi menjaga keamanan data pribadi.

4. Penipuan Klik Tautan

Modus lain yang sering beredar di WhatsApp adalah penipuan dengan mengirimkan tautan tertentu. Biasanya, pesan ini mengklaim berisi informasi promosi atau pemberitahuan bahwa korban memenangkan hadiah. 

Iklan

Pelaku sering kali mengirimkan pesan berantai yang berisi tautan yang disebut “tautan kuota gratis,” padahal sebenarnya itu adalah tautan phishing berbahaya.

5. Permintaan Kode OTP

Modus penipuan di WhatsApp berikutnya melibatkan permintaan kode OTP. Penipu akan menghubungi korban dan mengaku bahwa mereka salah memasukkan nomor telepon sehingga kode OTP terkirim ke nomor korban. 

Sangat penting untuk tidak memberikan kode OTP kepada siapapun, karena kode ini merupakan informasi rahasia yang tidak boleh dibagikan.

6. Love Scam

Love scam adalah jenis penipuan di mana pelaku berpura-pura menunjukkan ketertarikan romantis pada korbannya. Mereka membangun hubungan emosional yang mendalam dengan tujuan memperoleh uang atau informasi pribadi dari korban. 

Penipuan ini biasanya memanfaatkan kebutuhan emosional korban dan bisa berlangsung cukup lama sebelum korban menyadari manipulasi yang terjadi.

7. Penyebaran Malware atau Virus

Selain modus-modus di atas, penipu juga menggunakan WhatsApp untuk menyebarkan malware atau virus. Mereka bisa mengirimkan tautan atau file berbahaya kepada korban, yang jika dibuka, akan menginfeksi perangkat korban. Akibatnya, pelaku dapat memperoleh akses ke data pribadi dari perangkat yang terinfeksi.

Sharisya Kusuma Rahman dan Eiben Heizar berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Pilihan Editor: Meta PHK Lagi Banyak Karyawan Termasuk Divisi WhatsApp Hingga Instagram, Ada Apa?

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |