TEMPO.CO, Jakarta - Skrining kesehatan merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan, termasuk untuk wanita. Dengan rutin melakukan skrining kesehatan, berbagai penyakit dapat terdeteksi sejak dini, sehingga pengobatan bisa dilakukan lebih awal dan meningkatkan peluang untuk sembuh.
Dilansir dari WEBMD dan Island Hospitals, inilah 7 jenis skrining kesehatan yang disarankan bagi wanita:
1. Skrining Kanker Payudara
Tes kesehatan ini sangat penting untuk menemukan kanker pada tahap awal. Menurut WebMD, wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan payudara secara berkala, terutama setelah usia 40 tahun.
Salah satu metode yang umum dilakukan adalah dengan mammogram, yaitu pemeriksaan menggunakan sinar-X untuk mendeteksi benjolan sebelum terasa. Wanita yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara disarankan untuk melakukan skrining lebih awal dan lebih sering, sesuai dengan saran dokter. Deteksi dini kanker payudara dapat meningkatkan peluang kesembuhan secara signifikan.
2. Skrining Kanker Serviks
Skrining kanker serviks dilakukan dengan tes Pap smear dan tes HPV untuk mendeteksi sel-sel abnormal pada serviks yang berpotensi berkembang menjadi kanker. Dikutip dari University Hospitals, wanita disarankan untuk memulai tes Pap pada usia 21 tahun, dan melakukan skrining setidaknya setiap tiga tahun.
Setelah usia 30 tahun, tes HPV dapat dilakukan bersamaan dengan tes Pap, dengan frekuensi setiap lima tahun. Skrining ini penting karena kanker serviks sebagian besar disebabkan oleh infeksi HPV, yang dapat dicegah dengan vaksinasi.
3. Tes Infeksi Menular Seksual (IMS)
Tes untuk infeksi menular seksual (IMS) sangat dianjurkan bagi wanita yang aktif secara seksual. Wanita di bawah 25 tahun disarankan untuk melakukan tes gonore dan klamidia setiap tahun.
Selain itu, semua orang berusia 13 hingga 64 tahun perlu diuji HIV setidaknya sekali. Wanita hamil juga perlu menjalani tes IMS seperti sifilis dan HIV sejak awal kehamilan untuk melindungi kesehatan mereka dan janin.
4. Skrining Kanker Kulit
Skrining kanker kulit penting untuk mendeteksi perubahan pada kulit yang bisa menjadi tanda kanker. Wanita sebaiknya memeriksa kulit mereka sendiri secara rutin, mencari perubahan pada tahi lalat atau bintik-bintik, dan menjalani pemeriksaan kulit oleh dermatologis setidaknya setahun sekali. Bagi orang yang berisiko tinggi akibat paparan sinar matahari, pemeriksaan bisa dilakukan lebih dari sekali setiap tahunnya.
5. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya dilakukan setiap 3 hingga 5 tahun, atau lebih sering jika ada faktor risiko seperti diabetes atau riwayat penyakit jantung. Tekanan darah tinggi yang tidak terdeteksi dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
Wanita dianjurkan untuk mencatat tekanan darah mereka dan berkonsultasi dengan dokter jika ditemukan angka yang tidak normal.
6. Skrining Diabetes
Wanita berusia 35 tahun ke atas disarankan untuk melakukan skrining diabetes setiap tiga tahun, terutama jika tidak ada faktor risiko. Jika ada riwayat keluarga, kelebihan berat badan, atau tekanan darah tinggi, skrining mungkin perlu dilakukan lebih awal dan lebih sering. Deteksi dini diabetes sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius di masa depan.
7. Tes Darah
Pemeriksaan darah rutin sangat berguna untuk mendeteksi berbagai kondisi kesehatan, seperti anemia, diabetes, dan gangguan hati. Ada beberapa jenis tes darah, termasuk complete blood count (CBC) untuk mengukur jumlah dan ukuran sel darah, serta basic metabolic panel (BMP) untuk memeriksa kadar glukosa dan elektrolit dalam darah. Skrining ini dapat membantu menemukan masalah kesehatan sebelum muncul gejala yang jelas.
Melalui skrining kesehatan yang rutin, wanita dapat mengidentifikasi masalah kesehatan lebih awal dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Penting untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan mengenai skrining yang sesuai berdasarkan usia, riwayat kesehatan, dan faktor risiko lainnya.
PUTRI SAFIRA PITALOKA | WEBMD | UHHOSPITALS.ORG | ISLAND HOSPITAL | MEDLINE PLUS
Pilihan Editor: 7 Pemeriksaan Skrining yang Diperlukan Bayi Prematur