8 Kebiasaan yang Berisiko Membuat Usus Kotor

2 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Usus yang sehat merupakan kunci dari sistem pencernaan yang optimal dan tubuh yang bugar. Namun, kebiasaan sehari-hari yang buruk dapat mengganggu keseimbangan bakteri baik dalam usus dan menyebabkan gangguan pencernaan. Berikut adalah 8 kebiasaan yang bisa membuat usus kotor dan rentan terhadap penyakit.

1. Mengonsumsi banyak gula

Asupan gula berlebihan dapat merusak keseimbangan mikrobiota usus. Dilansir dari mdpi.com, usus manusia dihuni oleh berbagai jenis bakteri, termasuk Proteobacteria dan Bacteroidetes, yang berperan dalam memecah karbohidrat. Konsumsi gula yang tinggi dapat menyebabkan ketidakseimbangan antara kedua jenis bakteri ini, menciptakan kondisi yang disebut disbiosis. Hal ini dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mencerna makanan dan menyebabkan masalah pencernaan jangka panjang.

2. Tidak cukup tidur

Tidur yang buruk tidak hanya memengaruhi energi tubuh, tetapi juga kesehatan pencernaan. Dilansir dari henryford.com, penelitian menunjukkan bahwa kurang tidur dapat mengganggu mikrobioma usus, yang pada gilirannya mempengaruhi kesehatan pencernaan. Kesehatan usus dan tidur saling berkaitan, dan menjaga kualitas tidur yang baik sangat penting untuk sistem pencernaan yang optimal.

3. Dehidrasi

Air mempunyai peran penting dalam menjaga fungsi usus yang sehat. Dehidrasi dapat menyebabkan sembelit dan memperlambat proses pencernaan. Dengan menjaga asupan air yang cukup setiap hari, Anda membantu tubuh tetap terhidrasi dengan baik, yang memfasilitasi gerakan usus yang sehat dan mencegah masalah pencernaan.

4. Kurang olahraga

Kurangnya aktivitas fisik dapat memperlambat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Olahraga secara teratur meningkatkan sirkulasi darah dan memfasilitasi pergerakan usus yang sehat. Baik itu berjalan kaki, berlari, atau yoga, setiap bentuk aktivitas fisik berperan dalam menjaga usus tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

5. Mengonsumsi makanan olahan

Makanan olahan, meskipun praktis, sering kali mengandung sedikit serat dan banyak zat aditif yang merugikan mikrobioma usus. Dilansir dari intuwellness.com, konsumsi makanan olahan atau ultrafood dalam jumlah besar dapat mengurangi jumlah bakteri baik dalam usus dan menyebabkan gangguan pencernaan. Sebaliknya, mengganti makanan olahan dengan buah, sayuran, dan makanan kaya serat akan mendukung kesehatan usus Anda.

6. Alkohol dan merokok

Alkohol berlebihan dan kebiasaan merokok dapat merusak lapisan pelindung usus dan memicu peradangan. Alkohol meningkatkan permeabilitas usus, memungkinkan racun masuk ke dalam aliran darah, sementara merokok mengganggu keseimbangan bakteri usus. Untuk menjaga usus tetap sehat, batasi konsumsi alkohol dan hindari merokok.

7. Menghirup udara kotor

Polusi udara tidak hanya berbahaya bagi saluran pernapasan, tetapi juga dapat merusak mikrobioma usus. Dilansir dari ndtv.com, racun dan polutan yang ada di udara dapat mengurangi jumlah bakteri baik dalam usus. Mengonsumsi makanan kaya antioksidan dan berolahraga secara teratur dapat membantu melawan efek polusi dan menjaga kesehatan usus Anda.

8. Penggunaan antibiotik berlebihan

Antibiotik dapat menyelamatkan nyawa, tetapi penggunaannya yang berlebihan dapat memusnahkan bakteri baik dalam usus. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan mikrobiota dan meningkatkan risiko masalah pencernaan. Setelah menjalani pengobatan antibiotik, penting untuk mengonsumsi probiotik untuk memulihkan keseimbangan bakteri dalam usus. Makanan fermentasi seperti yogurt dan kefir bisa menjadi pilihan yang baik untuk mendukung kesehatan pencernaan.

Pilihan Editor: 5 Tanda Anda Alami Radang Usus Buntu

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |