Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Terjebak Situasi Ekstrem di Film Dopamin

4 hours ago 11

Aktor Angga Yunanda (kiri) dan aktris Shenina Cinnamon dalam konferensi pers film Dopamin di Jakarta pada Selasa (14/10/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Rumah produksi Starvision dan Karuna Pictures mempersembahkan karya terbarunya berjudul Dopamin, film yang memadukan drama romantis dengan ketegangan khas thriller. Disutradarai oleh Teddy Soeriaatmadja dan diproduseri oleh Chand Parwez Servia, Dopamin hadir sebagai drama romantis yang sarat emosi dan ketegangan.

Film ini menggambarkan perjalanan pasangan muda yang terjebak dalam situasi ekstrem, berawal dari tekanan ekonomi hingga misteri yang muncul bersama kedatangan seorang tamu asing. Teddy menceritakan ide cerita Dopamin sudah ia garap sejak lima tahun lalu. Awalnya, film ini berangkat dari naskah thriller gelap.

“Tapi Pak Parwez melihat sesuatu yang lebih dalam di cerita ini, yaitu tentang human connection,” ujar Teddy di konferensi pers, Selasa (14/10/2025).

Dari situ, arah cerita pun berubah menjadi kisah cinta penuh empati dan perjuangan. Malik (Angga Yunanda) dan Alya (Shenina Cinnamon) awalnya hidup harmonis sebagai pasangan suami istri. Namun, kebahagiaan mereka mulai goyah setelah Malik kehilangan pekerjaan dan terlilit utang.

Tekanan finansial yang kian berat membuat mereka berjuang keras untuk bertahan. Hingga suatu malam yang diguyur hujan, mobil Malik mogok dan mereka menolong seorang pria tak dikenal. Keesokan paginya, tamu tersebut ditemukan tewas dengan jarum suntik di tangan, meninggalkan sebuah koper berisi uang miliaran rupiah yang kemudian mengubah nasib Malik dan Alya secara drastis.

Teddy menyebut Dopamin memadukan kisah cinta klasik dengan nuansa thriller dan survival yang segar. “Konflik dalam film ini sangat dekat dengan kehidupan banyak pasangan muda, bagaimana mereka menghadapi tekanan ekonomi dan mengambil keputusan bersama di situasi sulit. Temanya universal, tapi kami kemas dengan cara yang baru, penuh kejutan, dan menegangkan seperti naik roller coaster,” ujar Teddy.

Sang produser, Chand Parwez Servia, mengatakan karakter utama film ini mencerminkan nilai-nilai dasar dalam hubungan. “Malik dan Alya menunjukkan pentingnya saling memahami, memberi, dan bertumbuh bersama. Pertanyaan besar yang kami ajukan lewat film ini adalah: sejauh mana kamu rela berkorban demi kebahagiaan orang yang kamu cintai?” kata Chand.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |