Anggaran MBG tak Terserap Optimal, FSGI Usulkan untuk Peningkatan Kualitas Guru

1 hour ago 3

Seorang siswa bersiap menikmati makan siang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 8 Padang, Sumatera Barat, Rabu (4/6/2025). Pemkot Padang memulai pelaksanaan program MBG tahap awal di 11 sekolah di Kota Padang dengan dukungan satu dapur utama serta tambahan tujuh dapur baru yang sedang dalam tahap persiapan dengan target bisa menjangkau lebih dari 100 sekolah di kota itu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai penyerapan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto belum terserap optimal. Hal itu terlihat dari serapan anggaran MBG yang baru mencapai sekitar Rp 15,7 triliun dari total pagu anggaran Rp 71 triliun atau 22 persen hingga September 2025.

Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti menilai, anggaran yang belum terserap itu akan sangat bermanfaat apabila dialihkan untuk program lainnya. Apalagi, masih banyak program penting pemerintah yang tidak mendapatkan anggaran yang ideal, salah satunya adalah sektor pendidikan.

"FSGI mendorong agar anggaran MBG yang tidak terserap tersebut dialihkan ke pendidikan," kata dia melalui keterangannya kepada Republika, Rabu (24/9/2025).

Retno mengatakan, salah satu pekerjaan yang harus dilakukan di sektor pendidikan adalah peningkatan kualitas guru. Mengingat, pelaksanaan peningkatan kualitas guru umumnya dilakukan oleh sekolah menggunakan dana internal mereka, seperti bantuan operasional sekolah (BOS).

Ia menambahkan, biaya koordinasi kegiatan antara kementerian dan sekolah saat ini juga tidak lagi dibiayai sepenuhnya oleh kementerian. Dalam beberapa kasus, sekolah diminta untuk melakukan ikut menanggung pembiayaan.

"Padahal tidak mudah bagi sekolah untuk mengeluarkan pembiayaan tertentu melalui BOS, yang RKAS-nya sudah disiapkan jauh-jauh hari. Apalagi kegiatan koordinasi dengan kementerian tidak berkaitan langsung dengan proses belajar mengajar di kelas maka rawan disalahgunakan," kata dia.

Karena itu, FSGI menyarankan Menteri Keuangan (Menkeu) dapat mengalihkan anggaran MBG yang tidak terserap untuk pendidikan, khususnya untuk guru. Anggaran itu dinilai sangat penting untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan guru, khususnya tunjangan bagi guru honorer dan tunjangan profesi guru bagi guru-guru yang sudah memperoleh sertifikat pendidik.

"Anggaran ini juga bisa digunakan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan-pelatihan. Tidak hanya untuk pelatihan pembelajaran mendalam, tapi juga untuk pelatihan-pelatihan bagi guru mata pelajaran yang jumlahnya berkurang semasa Menteri pendidikan sebelumnya karena fokus pada pendidikan guru penggerak," kata Retno.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |