Anggota Parlemen AS Desak Biden Selidiki Serangan Israel terhadap Jurnalis Amerika

3 weeks ago 14

Anggota parlemen Amerika Serikat pada Selasa menyerukan penyelidikan independen terhadap serangan Israel di Lebanon tahun lalu yang melukai Dylan Collins, seorang warga negara Amerika dan jurnalis Agence France-Presse (AFP).

Collins, 35 tahun, dan lima orang lainnya, termasuk Christina Assi dari AFP, yang kaki kanannya harus diamputasi, terluka. Sementara jurnalis Reuters Issam Abdallah terbunuh oleh tembakan Israel ketika mereka melakukan liputan di Lebanon selatan pada Oktober 2023.

Collins terkena pecahan peluru di wajah, lengan, dan punggungnya ketika peluru tank kedua Israel mengenai posisi mereka, saat dia mencoba memasang tourniquet ke kaki rekannya.

“Sekarang sudah lebih dari satu tahun sejak Tuan Collins terluka dalam serangan Israel saat bertugas untuk AFP. Sampai saat ini, Collins belum menerima penjelasan atas serangan tersebut, dan belum ada langkah menuju pertanggungjawaban,” tulis 12 anggota parlemen tersebut – 11 dari Partai Demokrat dan seorang independen.

“Mengingat kelambanan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Amerika Serikat harus membuka penyelidikan independen atas insiden ini,” demikian isi surat yang ditujukan kepada Presiden AS Joe Biden, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan Jaksa Agung Merrick Garland.

“Bukti dengan jelas menunjukkan bahwa ini adalah serangan langsung yang melanggar hukum terhadap warga sipil di mana seorang warga negara AS terluka dan beruntung bisa selamat,” tulis anggota parlemen. Mereka menggambarkannya sebagai “bagian dari pola pengabaian yang lebih luas oleh militer Israel terhadap keselamatan warga sipil, termasuk jurnalis dan pekerja bantuan kemanusiaan.”

Kelompok anggota parlemen, yang dipimpin oleh Senator Independen Vermont Bernie Sanders dan Peter Welch serta Perwakilan Becca Balint, sebelumnya menulis surat kepada Departemen Luar Negeri AS pada Mei. Mereka meminta Deplu AS membuka penyelidikan atas serangan tersebu.

Dalam jawabannya, Deplu AS mencatat bahwa Israel sedang melakukan penyelidikannya sendiri.

Departemen tersebut mengatakan dalam tanggapannya pada tanggal 27 Juni bahwa mereka akan “berhubungan dengan para pejabat Israel sampai kami mendapatkan jawaban dan melihat pertanggungjawaban yang tepat atas insiden ini.”

Para anggota parlemen mengatakan bahwa tanggapan tersebut “tidak dapat diterima,” dan menambahkan “bukti jelas menunjukkan bahwa ini adalah serangan langsung yang melanggar hukum terhadap warga sipil yang mana seorang warga negara AS terluka dan beruntung bisa selamat.”

Iklan

Konflik Lebanon telah meningkat pesat dalam beberapa minggu terakhir, dengan Israel melakukan serangan besar-besaran baik di perbatasan maupun di dalam negara tetangga serta melancarkan operasi darat.

Lebih dari 1.550 orang tewas dalam pemboman yang dilakukan Israel sejak Israel mengintensifkan kampanye udaranya di Lebanon bulan lalu, menurut penghitungan AFP, sementara pihak berwenang Lebanon mengatakan lebih dari satu juta orang telah mengungsi.

Sementara itu, tentara Israel terus melancarkan serangan dahsyat di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada Oktober tahun lalu, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.

Lebih dari 42.700 warga Palestina telah tewas, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 100.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Serangan Israel di Gaza telah membuat hampir seluruh penduduk wilayah itu mengungsi di tengah blokade yang sedang berlangsung yang menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Israel menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas tindakannya di Gaza.

Pilihan Editor: Serangan Israel Tewaskan Jurnalis Reuters di Lebanon, 6 Jurnalis Lainnya Terluka

AL ARABIYA | ANADOLU

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |