Apa Itu Hak? Ini Pengertian, Jenis, Contoh, dan Bedanya dengan Kewajiban

18 hours ago 7

TEMPO.CO, JAKARTA - Istilah hak mungkin sudah tidak asing lagi karena sering kali digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, tahukah Anda apa itu hak?

Hak adalah sesuatu yang secara alami dimiliki oleh setiap individu. Biasanya, konsep hak selalu berkaitan erat dengan kewajiban, karena keduanya saling melengkapi dan tidak dapat dipisahkan. Adapun kewajiban adalah suatu hal yang harus dilakukan setiap orang setelah haknya terpenuhi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hak seseorang telah ada sejak ia dilahirkan. Hak ini berperan penting dalam menjamin kelangsungan hidup, kebebasan, dan perkembangan diri individu. Oleh karena itu, hak tidak boleh diabaikan, dirampas, atau diganggu oleh siapapun demi menjaga martabat dan keberlangsungan hidup manusia.

Lantas, sebenarnya apa itu hak? Berikut rangkuman informasi selengkapnya mengenai pengertian hak, jenis, contoh, dan perbedaannya dengan kewajiban.

Apa Itu Hak?

Berdasarkan rilis dari laman Universitas Pahlawan, pengertian dari apa itu hak adalah sesuatu yang mutlak dimiliki oleh setiap orang dari sejak lahir dan penggunaannya tergantung pribadi masing-masing.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hak adalah benar, kepunyaan, milik, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu yang telah ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb. atau kekuasaan yang benar atas sesuatu.

Dikutip dari dokumen yang rilis Repository UIN Raden Fatah Palembang, hak adalah suatu kuasa yang mutlak menjadi milik seseorang untuk menerima atau melakukan sesuatu yang seharusnya diterima atau dilakukan oleh suatu pihak dan secara prinsip tidak dapat dituntut secara paksa oleh pihak lain.

Jenis-Jenis Hak

Secara garis besar, hak dibagi menjadi lima kategori utama, yaitu hak absolut, hak individual dan sosial, hak legal dan moral, hak positif dan negatif, serta hak khusus dan umum. Berikut adalah penjelasannya:

1. Hak Absolut

Hak absolut bersifat mutlak dan berlaku secara universal tanpa pengecualian. Hak ini tidak bergantung pada situasi atau kondisi tertentu. Namun, dalam praktiknya, penerapan hak absolut sering kali perlu menyesuaikan dengan keadaan atau alasan tertentu sehingga sifat mutlaknya sulit terwujud sepenuhnya.

2. Hak Individual dan Hak Sosial

Hak individual adalah hak yang dimiliki setiap individu terhadap negara, di mana negara tidak berwenang menghalangi individu untuk menikmati hak pribadinya, seperti hak untuk beragama dan beribadah sesuai keyakinan.

Sebaliknya, hak sosial mengacu pada hak yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat untuk kepentingan bersama, misalnya hak untuk mendapatkan layanan publik.

3. Hak Legal dan Hak Moral

Hak legal adalah hak yang diberikan kepada individu berdasarkan hukum yang berlaku, biasanya terkait dengan aspek sosial atau hukum, seperti hak veteran untuk menerima tunjangan bulanan.

Hak moral, di sisi lain, berasal dari prinsip etika atau aturan moral. Hak ini lebih bersifat personal dan sering kali berdasarkan rasa solidaritas, misalnya hak pekerja untuk menerima upah yang layak sesuai kinerjanya.

4. Hak Positif dan Hak Negatif

Hak positif menuntut pihak lain untuk melakukan sesuatu demi pemenuhan hak individu, seperti hak atas pendidikan. Sedangkan hak negatif memberikan kebebasan kepada individu untuk bertindak atau memiliki sesuatu tanpa intervensi pihak lain, contohnya adalah hak untuk mengemukakan pendapat.

5. Hak Khusus dan Hak Umum

Hak khusus muncul dari hubungan tertentu antara individu, biasanya didasarkan pada peran atau fungsi spesifik, seperti hak dalam perjanjian utang-piutang. Sebaliknya, hak umum adalah hak yang dimiliki oleh semua manusia tanpa memandang hubungan tertentu, hanya karena mereka adalah manusia. Contohnya adalah hak asasi manusia (HAM).

Contoh Hak

Setiap manusia memiliki berbagai hak yang dapat dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Hak-hak tersebut berlaku untuk setiap individu dan warga negara, baik di lingkup keluarga maupun masyarakat. Berikut adalah beberapa contohnya:  

  1. Hak untuk menyampaikan pendapat secara bebas.  
  2. Hak untuk berbicara dan berpartisipasi dalam pengambilan keputusan keluarga.  
  3. Hak anak-anak untuk mendapatkan perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.  
  4. Hak untuk menerima kasih sayang dan perhatian dari keluarga.  
  5. Hak untuk memperoleh pendidikan yang layak di sekolah.  
  6. Hak warga negara untuk mendapatkan perlakuan yang adil di hadapan hukum.  
  7. Hak untuk memiliki penghidupan yang layak sesuai standar kemanusiaan.  
  8. Hak untuk ikut serta dalam menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara Indonesia.  
  9. Hak untuk mendapatkan akses layanan kesehatan tanpa diskriminasi.  
  10. Hak untuk bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak sesuai peraturan yang berlaku.  
  11. Hak untuk memilih dan dipilih dalam pemilu sebagai bagian dari hak politik.  
  12. Hak untuk beragama dan menjalankan ibadah sesuai keyakinan masing-masing.  
  13. Hak untuk menikmati kebebasan berekspresi melalui seni dan budaya.

Bedanya dengan Kewajiban

Setelah mengetahui apa itu hak, perlu juga dipahami perbedaan antara hak dan kewajiban. Konsep hak dan kewajiban merupakan satu hal yang berkaitan erat satu sama lain. Meski begitu, kedua memiliki perbedaan yang signifikan.

Hak dapat diartikan sebagai sesuatu yang dimiliki atau dapat dilakukan oleh individu, merupakan keistimewaan yang diberikan oleh badan pemerintahan kepada masyarakat. Sebaliknya, kewajiban adalah tugas atau tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh individu karena hukum, keharusan, atau peraturan tertentu. 

Hak berfungsi sebagai kewenangan atau kebebasan yang dimiliki seseorang untuk kepentingan dirinya sendiri, sementara kewajiban bertujuan untuk memberikan manfaat bagi orang lain atau masyarakat secara umum. 

Dalam hubungannya dengan masyarakat, hak adalah apa yang diterima individu dari masyarakat, sedangkan kewajiban adalah kontribusi yang diberikan individu kepada masyarakat. 

Dari segi hukum, hak dapat dipertahankan atau diperjuangkan melalui pengadilan jika dilanggar, namun kewajiban tidak dapat ditantang di pengadilan karena merupakan tanggung jawab mutlak yang harus dipenuhi oleh setiap warga negara. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |