Arief Rosyid: Pembatasan BBM Impor Penting untuk Kedaulatan Energi

1 hour ago 6

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komandan TKN Fanta Prabowo - Gibran, Arief Rosyid Hasan, mengatakan, mendukung langkah pembatasan BBM Impor. Kebijakan pembatasan BBM Impor ini akan mendorong tumbuhnya industri hilir migas nasional.

Dijelaskannya, Indonesia kini berada di momentum penting untuk mengurangi ketergantungan pada energi impor. Konsumsi BBM nasional mencapai 1,5–1,6 juta barel per hari, sementara produksi domestik hanya sekitar 700 ribu barel. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor hampir 900 ribu barel per hari dengan nilai Rp250–300 triliun. 

“Ketergantungan ini membebani neraca perdagangan dan memperlemah ketahanan energi nasional,” kata Arief, dalam siaran persnya.

Kebijakan pembatasan impor BBM yang ditempuh pemerintah, menurutnya, bukan sekadar pengetatan distribusi. Langkah ini merupakan strategi besar untuk menekan defisit transaksi berjalan, mengurangi ketergantungan pada produk impor strategis, sekaligus mendorong tumbuhnya industri hilir migas nasional. 

“Langkah ini menjadi fondasi penting untuk memperkuat daya tahan ekonomi Indonesia di tengah dinamika global yang tidak menentu,” ungkapnya.

Langkah berani ini sejalan dengan amanat Pasal 33 UUD 1945 yang menegaskan penguasaan negara atas sumber daya strategis untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Dengan memberikan ruang bagi Pertamina dan industri energi nasional, kebijakan ini diharapkan memperkuat kapasitas kilang, meningkatkan kualitas BBM, serta menghadirkan inovasi energi alternatif yang berdaya saing global.

Selain memperkuat industri energi dalam negeri, kata Arief, pembatasan impor BBM juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru, membuka peluang investasi, dan mempercepat transisi energi bersih. Dengan dukungan publik, langkah ini dapat menjadi titik balik menuju kemandirian energi, yang selama ini hanya menjadi wacana tanpa implementasi nyata di lapangan.

“Kami mendukung penuh langkah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia yang konsisten dengan visi besar Presiden Prabowo Subianto: mewujudkan swasembada energi dan memperkuat ketahanan energi nasional. Indonesia harus berdaulat energi, mandiri secara ekonomi, serta mampu mengelola kekayaan alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” paparnya.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |