Atasi Stunting dengan Camilan Enak ala Mahasiswa UGM

3 weeks ago 12

TEMPO.CO, Yogyakarta - Gangguan pertumbuhan atau stunting masih menjadi ancaman bagi balita. Anak-anak usia di bawah lima tahun biasanya sulit makan makanan yang disajikan orang tua. 

Dengan kondisi itu, sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) membuat camilan enak sekaligus bisa menjadi solusi permasalahan stunting. Camilan ini berupa brownies dan snack bar dicampur daun kelor. Brownies ini juga sangat cocok untuk ibu hamil yang biasanya gemar ngemil.

“Tim kami menghadirkan inovasi pembuatan snack bar dari bahan dasar kelor sehingga masyarakat dapat memanfaatkan secara maksimal potensi sumber daya yang dimiliki untuk membantu menyelesaikan permasalahan stunting,” kata Andika Jatra Pratama, tim mahasiswa UGM yang membuat camilan berbahan daun kelor saat dihubungi, Rabu, 23 Oktober 2024.

Bagi ibu hamil khususnya, daun kelor bisa mencegah stunting pada janin karena kaya akan nutrisi penting seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, protein, dan zat besi. Daun kelor memberikan asupan gizi yang diperlukan untuk mendukung perkembangan optimal janin serta mencegah anemia pada ibu hamil.

Bahan-bahan untuk membuat brownies dan snack bar yang dibutuhkan, antara lain tepung terigu, madu sebagai pemanis, daun kelor, kacang tanah, dan edamame sebagai sumber tambahan gizi dan memberikan tekstur renyah pada makanan. Kacang tanah dan edamame mengandung asam folat dan zat besi yang mendukung penguatan janin sehingga dapat mencegah stunting pada bayi yang lahir.

Percepatan penurunan stunting merupakan salah satu program prioritas nasional. Sebenarnya, permasalahan stunting ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga di berbagai negara. 

Menurut UNICEF, stunting disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan, dan sanitasi yang buruk. Prevalensi stunting di Indonesia saat ini adalah 21,6 persen, sementara target yang ingin dicapai adalah 14 persen pada 2024. Untuk itu diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni keluarga.

Lima orang mahasiswa UGM yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa-Pengabdian Masyarakat (PKM-PM) mengkreasikan sebuah inovasi snack bar dan brownies berbahan dasar daun kelor dengan tambahan berupa kacang-kacangan, seperti edamame dan kacang tanah yang digunakan sebagai bahan dasar snack bar. 

Kelima orang mahasiswa tersebut adalah Andika Jatra Pratama (FK-KMK), Aurel Novalino, Zahra Faizah (Fakultas Teknik), Ghina Salwa (Fakultas Peternakan), dan Daniel Phangkay (Fakultas Teknologi Pertanian).

Iklan

Ide pembuatan snack bar berbahan dasar daun kelor ini berangkat dari kegiatan pengabdian mahasiswa di Kelurahan Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Di kelurahan ini, daun kelor menjadi salah satu komoditas yang jumlahnya banyak, tetapi kurang dapat diolah masyarakat setempat. Pelatihan pembuatan camilan berbahan daun kelor pada ibu-ibu PKK. Ibu-ibu PKK kelurahan Wonodri diberikan pelatihan cara membuat snack bar dan brownies berbahan dasar daun kelor dengan harapan mereka bisa membagikan kemampuan tersebut. 

“Menggandeng ibu-ibu PKK sebagai mitra utama, diharapkan program PKM-PM Elsibarkelor ini dapat menjadi salah satu langkah  masyarakat dalam upaya menekan angka stunting di wilayah mereka,” kata Daniel.

Adapun langkah membuat camilan dari bahan daun kelor, yaitu ambil daun kelor dari pohon. Disarankan memetik pada pagi hari agar gizinya maksimal. Lalu daun kelor dicuci dan tiriskan. Ini untuk  menghilangkan kuman dan kotoran. 

Kemudian pisahkan antara batang dengan daun kelor. Keringkan dengan suhu 30 derajat selama sehari. Tanda daun sudah kering ketika daunnya mudah hancur. Tempat mengeringkan tidak boleh lembab dan daun harus sering dibolak balik. 

Metode pengeringan bisa berbagai macam sesuai kepemilikan. Pengeringan dengan cahaya matahari, pengeringan dalam ruangan, pengeringan menggunakan mesin pengering. Setelah kering, masukkan daun kelor ke mesin penepung atau blender. Lakukan sebanyak tiga kali atau bisa lebih agar bubuk benar-benar halus. Bubuk daun kelor dicampur dengan bahan yang sudah disiapkan. 

Pilihan Editor: Prakiraan Cuaca BMKG: Siklon Tropis Trami Picu Gelombang Tinggi dan Hujan di Beberapa Wilayah, Waspada Banjir Rob

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |