Aturan Unik di Turkmenistan, Dari Mobil Putih hingga Hari Nasional Melon

17 hours ago 9

TEMPO.CO, Jakarta - Turkmenistan, sebuah negara yang terletak di Asia Tengah, memiliki daya tarik tersendiri karena keunikannya. Negara ini memiliki serangkaian aturan dan tradisi yang membuatnya berbeda dari negara lain. Turkmenistan dikenal dengan gurun luas, kota-kota kuno di Jalur Sutra, dan monumen yang mengesankan. Namun, apa yang benar-benar mencuri perhatian adalah sejumlah aturan unik yang diterapkan oleh pemerintahnya.

1. Gerbang Neraka dan Upaya Menutupnya

Dilansir Times of India, pada 2018, Presiden Gurbanguly Berdymukhamedov memutuskan untuk mengganti nama "Hell’s Gate" menjadi "Shining of Karakum". Hell’s Gate adalah kawah api besar yang telah menyala selama beberapa dekade. Namun, empat tahun kemudian, presiden mengubah kebijakannya dan memerintahkan para menteri kabinet untuk mencari cara menutup kawah tersebut. Alasan utamanya adalah dampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Meskipun demikian, hingga saat ini, Gerbang Neraka tetap terbuka dan menjadi salah satu daya tarik wisata paling ikonik di Turkmenistan.

2. Semua Serba Marmer Putih

Ibu kota Turkmenistan, Ashgabat, dikenal sebagai "kota marmer putih". Pada tahun 2013, Ashgabat mencatatkan namanya di Guinness Book of World Records karena memiliki 543 bangunan marmer putih, yang mencakup area seluas 4,5 juta meter persegi. Meski banyak bangunan tersebut tidak dihuni, prestasi ini menambah daftar panjang rekor dunia yang dimiliki oleh Turkmenistan, termasuk tiang bendera tertinggi dan kompleks air mancur terbesar di dunia. Obsesi negara ini terhadap rekor dunia sering kali dipandang sebagai bagian dari kebijakan pemerintah untuk menunjukkan kekuatan dan kemegahan.

3. Presiden Seumur Hidup dan Ruhnama

Saparmurat Niyazov, pemimpin Turkmenistan dari tahun 1991 hingga 2006, adalah sosok otoriter yang mendeklarasikan dirinya sebagai Presiden Seumur Hidup. Salah satu warisannya yang paling kontroversial adalah "Ruhnama" atau "Kitab Jiwa" yang ditulisnya sendiri pada tahun 2001. Ruhnama diwajibkan untuk dipelajari di sekolah, universitas, dan lembaga pemerintahan. Bahkan, para pelamar pekerjaan harus lulus ujian tentang isi Ruhnama untuk diterima. Lebih ekstrem lagi, ia memerintahkan pemasangan salinan Ruhnama di masjid dan mendirikan patungnya di Ashgabat. Setiap malam pukul 8, patung ini akan membuka halaman-halaman buku disertai suara audio yang membacakan isi Ruhnama.

Pada tahun 2005, Ruhnama bahkan diluncurkan ke luar angkasa dan diklaim akan mengorbit bumi selama 150 tahun. Namun, setelah kematian Niyazov, penggantinya, Gurbanguly Berdymukhamedov, memutuskan untuk menghapus Ruhnama dari kurikulum pendidikan pada tahun 2013.

4. Larangan Jenggot untuk Anak Muda

Di Turkmenistan, hanya pria yang berusia di atas 70 tahun yang diperbolehkan memelihara jenggot. Anak muda tidak diizinkan menumbuhkan jenggot atau memiliki rambut panjang. Kebijakan ini menjadi salah satu aturan aneh yang sering dipertanyakan oleh dunia luar.

5. Hari Nasional Melon

Salah satu perayaan unik di Turkmenistan adalah Hari Nasional Melon yang dirayakan setiap minggu kedua bulan Agustus. Hari ini bahkan ditetapkan sebagai hari libur nasional. Turkmenistan terkenal menghasilkan melon yang manis dan berkualitas tinggi, dan perayaan ini menjadi cara untuk menghormati hasil pertanian lokal.

6. Larangan Mobil Hitam

Salah satu kebijakan paling kontroversial di Turkmenistan adalah larangan mobil berwarna hitam di ibu kota Ashgabat. Kebijakan ini diduga berasal dari kepercayaan Presiden Berdymukhamedov bahwa warna putih membawa keberuntungan. Selain itu, mobil yang kotor juga dilarang masuk ke kota. Untuk mematuhi aturan ini, banyak warga yang harus mencuci mobil mereka di stasiun pencucian yang tersebar di pinggiran kota. Larangan ini menimbulkan lonjakan harga cat mobil, karena banyak pemilik mobil yang harus mengganti warna kendaraan mereka menjadi putih.

TIMES OF INDIA

Pilihan Editor: Presiden Suka Warna Putih, Warga Turkmenistan Dilarang Pakai Mobil Warna Hitam

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |