GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejak memasuki musim penghujan ini, petugas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kabupaten Gunungkidul makin dibuat sibuk. Bukan untuk memadamkan kebakaran, namun untuk menangkap dan mengevakuasi ular yang bermunculan di permukiman warga.
Fenomena ini menjadi rutinitas tahunan yang selalu berulang saat curah hujan mulai tinggi. Air yang menggenangi sawah dan semak-semak membuat habitat alami ular terganggu. Akibatnya, hewan melata itu mencari tempat yang lebih kering dan hangat—sering kali di sekitar rumah warga.
Kepala Subbagian Tata Usaha UPT Damkarmat Gunungkidul, Ngadiyono, mengatakan sejak awal November 2025, petugasnya sudah menerima belasan laporan dari masyarakat yang panik mendapati ular di pekarangan atau bahkan di dalam rumah.
“Sebagian besar yang kami tangani adalah ular sanca dan kobra jawa. Begitu menerima laporan, petugas langsung diterjunkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi,” ujarnya, Rabu (12/11/2025).
Menurut Ngadiyono, wilayah yang paling sering dilaporkan antara lain Kapanewon Wonosari, Playen, Nglipar, dan Karangmojo. Daerah-daerah itu berdekatan dengan kebun dan saluran air terbuka, yang menjadi jalur alami pergerakan ular. Dalam sepekan terakhir saja, tercatat lebih dari sepuluh laporan evakuasi ular dari permukiman warga.
Setelah berhasil ditangkap, ular-ular tersebut biasanya dilepaskan kembali ke habitat yang lebih aman, jauh dari lingkungan penduduk. “Kami pastikan hewan itu tidak dibunuh. Prinsip kami adalah menjaga keamanan warga tanpa merusak ekosistem,” imbuhnya.
Pihak Damkar juga mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan. Ular umumnya bersembunyi di area lembap seperti tumpukan kayu, barang tak terpakai, atau di saluran air yang tertutup semak. Warga disarankan menjaga kebersihan pekarangan dan menutup celah-celah rumah untuk mencegah hewan melata itu masuk.
Selain ular, petugas Damkarmat Gunungkidul juga kerap menerima panggilan darurat untuk mengevakuasi hewan liar lainnya, seperti sarang tawon, biawak, kelabang, hingga musang yang masuk ke rumah warga.
“Kami siaga 24 jam penuh. Kalau menemukan hewan berbahaya, sebaiknya jangan ditangani sendiri. Hubungi petugas, karena risiko gigitannya bisa fatal,” pungkas Ngadiyono. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.


















































