SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Hasil uji laboratorium yang dilakukan terhadap Bakso Remaja Gading yang viral menunjukkan bahwa bakso tersebut dipastikan halal. Walikota Solo, Respati Ardi mengutarakan pengalaman tak mengenakan yang dialami Bakso Remaja Gading ini menjadi bahan evaluasi bagi Pemerintah Kota Solo.
Respati kemudian menegaskan bahwa ini bukanlah kesalahpahaman. Namun hanya permasalahan tata kelolanya saja.
“Bukan kesalahpahaman, hanya tata kelolanya saja. Mewakili Pemerintah Kota Solo saya mohon maaf untuk dokumen yang belum ada nomor register bisa keluar. Kami sesalkan, tapi ini menjadi introspeksi bagi kami untuk melayani masyarakat dan pelaku usaha,” ungkap Respati.
Dilain pihak, anak pemilik warung Thirthania Laura Damayanti mengaku tidak kaget dengan hasil yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Solo. Karena sejak awal warung bakso yang dirintis oleh ayahnya itu memang tidak memakai bahan atau produk makanan non halal.
“Menanggapi kabar viral terkait Bakso Remaja Gading yang katanya Non Halal itu hari ini hasilnya sudah keluar. Hasilnya negatif dan tidak ada kandungan babinya. Jadi bisa dipastikan kalau Bakso Remaja Gading itu halal,” ujarnya.
Awal mula kejadian yang membuat viral warung bakso milik keluarga itu bermula saat ada petugas dari pemerintah kota datang melakukan survei.
Akhirnya warung tersebut ditempeli tulisan Non Halal kerena si pemilik warung salah bicara (salah memberi pernyataan saat ditanya terkait olahan bakso yang disajikan).
Alhasil tanda non halal ditempel di warung miliknya, beruntung uji laboratorium dari sampel makanan yang dilakukan pemerintah kota secara tertutup menunjukkan jika olahan Bakso Remaja Gading dipastikan halal.
“Kami tanya sertifikasi halal sepertinya butuh proses dua minggu. Sementara hasil laboratorium yang menunjukkan halal akan kami pasang di warung sampai proses sertifikasi halalnya keluar. Kalau sudah jadi nanti kami bakal pasang label halalnya,” sambungnya
Dengan informasi viral yang terlanjut beredar, pemilik Bakso Remaja Gading merasa kecewa. Pihaknya menyayangkan kabar yang terlanjur viral karena berkas internal dinas terkait yang bocor dan terlanjut beredar di berbagai platform media sosial. Hal ini jelas menurunkan citra usaha yang sudah dibina dalam 35 tahun terakhir ini.
“Apakah merasa dirugikan, sebenarnya iya sih. Sangat disayangkan sampai viral seperti itu padahal masih memunggu hasil lab. Sempat khawatir juga saat lihat medsos. Saya harap pemerintah bisa lebih bijak dalam hal-hal seperti ini,” tandasnya. Ando
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















































