Produk Indonesia termasuk makanan ringan mempunyai pangsa pasar sendiri di Jepang.
REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI - Setelah sukses melaksanakan ekspor perdana pada September 2024, PT Elok Niaga Indonesia kembali mencatat prestasi dengan melakukan ekspor untuk ketiga kalinya. Pada Selasa (4/11/2025), perusahaan tersebut mengekspor berbagai produk makanan ringan, seperti basreng, keripik taro, dan batagor dengan merek dagang 'Mama Yon'. Makanan ringan sebanyak 1,9 ton tersebut dikemas dalam 1 kontainer 20 feet dan diberangkatkan ke Jepang.
PT Elok Niaga Indonesia, yang juga merupakan UMKM Binaan Bea Cukai Bekasi ini terus memenuhi permintaan berulang dari pasar Jepang terutama produk makanan ringan. Kesuksesan menembus pasar Jepang tersebut disebabkan PT Elok Niaga Indonesia selalu menunjukkan peningkatan signifikan dalam kualitas produk, inovasi, dan pengemasan.
Produk Mama Yon dikemas secara modern dengan desain dan ragam kemasan yang culture sebagai bentuk adaptasi budaya Jepang, tetapi tetap dengan menonjolkan originalitas produk Indonesia.
Kepala Kantor Bea Cukai Bekasi, Winarko Dian Subagyo, menyampaikan apresiasi atas keberlanjutan ekspor oleh PT Elok Niaga Indonesia. Ia mengatakan koordinasi dan kolaborasi antarinstansi diperlukan guna mendorong globalisasi dan digitalisasi UMKM dan IKM di Kota dan Kab Bekasi.
"Mulai dari pembinaan atas kualitas produk, kemasan, pemasaran hingga peningkatan pengetahuan tentang peluang dan pangsa ekspor harus dilakukan secara berkesinambungan dan terkoordinasi. Melalui 'Klinik Ekspor' dan 'Pojok UMKM' kami akan terus memberikan bimbingan teknis, panduan langsung, sekaligus peningkatan literasi ekspor bagi para pelaku UMKM/IKM,” ujar Winarko.
Pemilik PT Elok Niaga, Dadang Hermanto mengatakan pihaknya mencoba membangun brand sendiri dan menargetkan pasar Jepang yang terkenal selektif dan kompetitif. Meskipun pada awalnya Dadang juga telah berhasil mengekspor produk sejenis dengan merek orang lain, akhirnya saat ini kegigihan dan keuletannya untuk mencoba membangun brand sendiri telah menunjukan hasil.
"Produk Indonesia termasuk makanan ringan telah mempunyai pangsa pasar sendiri di Jepang. Selain menyasar para ekspatriat Indonesia dan negara Asia lainya, produk kami juga telah mendapat perhatian dan permintaan dari warga Jepang secara umum," ungkapnya.
Dadang juga berharap agar dukungan dari pemerintah bisa ditingkatkan. "Kendala permodalan selalu menjadi masalah klasik dan pelik yang perlu mendapat perhatian. Kami berharap adanya kucuran dana Rp 200 triliun kepada Bank Himbara dapat menjadi solusi juga dapat diakses oleh para pelaku dan pengusaha UMKM," kata dia.

2 hours ago
7

















































