Baterai EV Solid-State dengan Jangkauan 1.000 Km Siap Masuk Pasar China

21 hours ago 10

Home > EV Friday, 17 Oct 2025, 07:34 WIB

China sudah bisa mengatasi rintangan memproduksi baterai EV solid-state dalam skala massal.

SAIC meluncurkan MG4 baru, termasuk dengan versi baterai EV semi solid-state. Foto SAIC MGSAIC meluncurkan MG4 baru, termasuk dengan versi baterai EV semi solid-state. Foto SAIC MG

MOBILLISTRIKNEWS.COM, Baterai solid-state mungkin menjadi kunci untuk meluncurkan kendaraan listrik dengan jangkauan yang lebih jauh, pengisian daya yang lebih cepat, dan efisiensi yang lebih tinggi. Setelah serangkaian terobosan, para ilmuwan di China berhasil mengatasi beberapa rintangan yang menghambat teknologi baterai EV baru ini memasuki pasar.

Produsen mobil, perusahaan rintisan, produsen baterai, dan banyak perusahaan lain dari seluruh dunia berlomba-lomba untuk memperkenalkan baterai EV generasi berikutnya.

Meskipun telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam uji laboratorium dan bahkan di pasar niche yang lebih kecil, memproduksi baterai EV solid-state dalam skala massal tidaklah mudah.

Baterai solid-state, seperti dilansir Electrek.co, Kamis (16/10/2025), menggantikan elektrolit cair yang digunakan dalam baterai litium-ion saat ini dengan elektrolit padat. Beberapa perusahaan sudah menggunakan baterai solid-state dengan sedikit elektrolit.

Salah satu kendala terbesar yang menghambat baterai solid-state adalah menemukan larutan elektrolit yang tepat, yang menawarkan konduktivitas superior dan tidak retak atau pecah.

Elektrolit berbasis sulfida padat yang umum digunakan bersifat keras dan rapuh, sehingga sulit terikat dan menyebabkan konduktivitas yang buruk. Dan tentu saja, Anda harus mencari bahan-bahan tersebut dan memproduksinya dalam skala massal, yang tentu saja mahal.

Di China, para ilmuwan, universitas, dan peneliti lainnya telah bekerja sama untuk memajukan baterai EV solid-state di negara tersebut. Menurut laporan dari China Central Television (CCTV) pada 16 Oktober, para ilmuwan mencapai tiga terobosan yang dapat menjadi kunci untuk membuka teknologi baterai generasi berikutnya.

Yang pertama, "lem khusus," atau ion yodium, dikembangkan oleh Institut Fisika, Akademi Ilmu Pengetahuan Tiongkok, dan peneliti lainnya.

Saat baterai beroperasi, ion yodium berfungsi sebagai "polisi lalu lintas" yang mengikuti medan listrik ke antarmuka antara elektroda dan elektrolit. Mereka secara aktif menarik ion litium, menutup celah dan memungkinkan ikatan yang lebih baik.

Image

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |