YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Belum lama terjadi kecelakaan Kereta Bangun Karta di Prambanan yang menewaskan tiga orang, satu lagi nyawa melayang. Kali ini, seorang lansia yang belum teridentifikasi, tertemper Kereta Api 81 Sancaka relasi Yogyakarta–Surabaya Gubeng, Minggu (9/11/2025) pukul 10.49 WIB.
Insiden memilukan itu berlangsung di jalur kereta api kilometer 156+5/6, tepatnya di petak jalan antara Stasiun Brambanan dan Stasiun Maguwo, Sleman. Korban yang diduga seorang pejalan kaki tewas di lokasi kejadian.
Kapolsek Berbah, AKP Dwi Daryanto membenarkan peristiwa tersebut. Ia menyebut korban berjenis kelamin laki-laki dan hingga kini identitasnya belum diketahui.
“Benar, satu orang tertemper KA 81 Sancaka. Korban meninggal dunia di tempat dan saat ini masih dalam proses identifikasi,” ujarnya, Minggu (9/11/2025).
Dari hasil pemeriksaan awal, korban diperkirakan berusia sekitar 65 tahun, berkulit sawo matang, dan berambut hitam. Saat ditemukan, korban mengenakan kaus cokelat lengan pendek, celana panjang hitam, serta sandal jepit berwarna ungu.
Jenazah korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RS Bhayangkara Yogyakarta untuk kepentingan identifikasi dan perawatan jenazah.
Diteriaki Klakson, Tapi Tak Sempat Menghindar
Dari keterangan sementara, peristiwa tragis itu bermula ketika KA 81 Sancaka melintas di jembatan Sungai Tepus, tepat di titik kilometer 156+5/6.
Masinis sempat membunyikan semboyan 35 atau klakson berulang kali setelah melihat ada sosok berjalan di sisi rel.
Namun lantaran jarak sudah terlalu dekat, tabrakan tak bisa dihindari. Korban terpental ke sungai di bawah jembatan dan tewas seketika di lokasi kejadian.
“Masinis sudah memberi peringatan dengan membunyikan klakson berulang kali, tapi karena jaraknya sudah dekat, akhirnya tertemper,” terang AKP Dwi.
KA Sempat Berhenti Dua Menit
Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, mengatakan seluruh awak dan penumpang KA Sancaka dalam keadaan selamat. Rangkaian kereta sempat berhenti dua menit untuk pemeriksaan kondisi lokomotif, sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan pukul 10.51 WIB.
“Kami sangat menyayangkan peristiwa ini. Kami imbau masyarakat agar tidak beraktivitas di jalur rel karena area tersebut merupakan zona steril yang hanya boleh dimasuki petugas,” ujar Feni.
Ia juga menekankan pentingnya kedisiplinan masyarakat dalam menaati rambu dan peringatan keselamatan di sekitar jalur kereta api.
“Keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Kami berharap masyarakat bisa lebih waspada dan hanya melintas di perlintasan resmi,” imbuhnya.
Peristiwa ini menambah panjang daftar kecelakaan yang melibatkan warga di jalur rel kereta api. KAI pun kembali mengingatkan agar warga tidak menggunakan jalur rel sebagai tempat melintas atau beraktivitas, demi keselamatan diri sendiri maupun orang lain. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.
















































