Belum Selesai Longsor, Banjir Bandang Menyusul: Puluhan Warga Semarang Mengungsi

1 week ago 23
Ilustrasi banjir rob | pixabay

SEMARANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam sehari, warga Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari, Kota Semarang, dikejutkan dua musibah sekaligus. Tanah longsor dan banjir bandang bergantian menghantam permukiman, memaksa puluhan orang mengungsi.

Peristiwa pertama terjadi Rabu (10/9/2025) sekitar pukul 10.00. Talut di belakang sebuah pabrik es runtuh dan menimpa aliran Sungai Legok. Material longsoran kemudian menyeret rumah Suparmi (66), warga RT 06 RW 04, hingga rusak berat.

Herman, tetangga Suparmi, mengisahkan tanda-tanda keruntuhan sudah terlihat sejak sehari sebelumnya. Ia bahkan sempat memperingatkan pekerja agar berhenti beraktivitas karena pondasi terlihat retak. “Kami lihat retakannya makin lebar. Saya minta warga sekitar naik ke tempat lebih tinggi,” ujarnya.

Langkah cepat Herman menyelamatkan nyawa tetangganya. Suparmi beserta anak-cucu berhasil keluar sebelum tanah dan bebatuan meluncur menghantam rumah mereka. “Kalau kami terlambat, mungkin sudah habis semua,” imbuhnya.

Hujan Sore Memicu Banjir Bandang

Belum tuntas membersihkan sisa longsor, hujan deras turun sekitar pukul 16.00. Air sungai tak lagi mengalir lancar akibat tertutup material longsor. Arus pun meluap dan berubah jadi banjir bandang yang menggenangi empat rumah, termasuk milik Herman.

Air dengan cepat masuk ke rumah, menenggelamkan perabot dan dokumen penting. “Saya hanya sempat menyelamatkan kasur. Lemari, surat-surat, semua hanyut,” kata Herman. Saat itu sembilan orang, termasuk keponakannya yang tuna netra, berada di dalam rumah. Mereka akhirnya mengungsi ke rumah warga yang lebih tinggi.

Suparmi dan keluarganya kini sementara tinggal di sebuah kos terdekat. Ketua RT setempat, Joko, mencatat sedikitnya 23 warga harus meninggalkan rumah pasca kejadian. “Ada 21 orang dewasa dan dua anak-anak yang mengungsi,” jelasnya.

Respons BPBD dan Tanggung Jawab Pabrik

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kota Semarang, Endro P Martanto, menyampaikan pihaknya langsung meninjau lokasi. Tim BPBD menyiapkan alat berat seperti backhoe dan crane untuk membersihkan material longsoran. “Tapi akses menuju titik longsor cukup sempit, jadi kami masih atur teknisnya,” katanya, Rabu malam.

Endro menjelaskan longsor dipicu runtuhnya pondasi talut pabrik es kristal yang berada di tepi aliran sungai. Pihak pabrik, lanjutnya, telah menyediakan 10 kamar penginapan bagi warga terdampak serta berkomitmen mengganti kerugian. “Syukur tidak ada korban jiwa, kerugian materiil sedang dihitung,” ujarnya.

BPBD mendata sepuluh kepala keluarga atau 35 jiwa terdampak peristiwa ini. Satu rumah rusak berat, tiga lainnya rusak ringan. Sementara itu, sembilan keluarga dievakuasi ke Kos Atlanta di Jalan Jangli, Semarang. Logistik kebutuhan pengungsi untuk sementara disediakan pihak pabrik es. [*] Berbagai sumber

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |