Berpesiar ke Meksiko Wisatawan Wajib Bayar Pajak Masuk

1 month ago 87

TEMPO.CO, Jakarta - Meksiko akan menerapkan pajak penumpang sebesar USD42 (sekitar Rp 670 ribu) untuk penumpang kapal pesiar, baik turun dari kapal atau tidak. Pajak tersebut sebagai upaya berkelanujutan untuk mengatasi overtourism. Sebelumnya pajak turis di Meksiko hanya untuk wisatawan yang menginap di hotel, sedangkan wisatawan kapal pesiar dibebaskan dari pajak, karena dianggap dalam perjalanan.

Pajak wisatawan kapal pesiar diharapkan akan berlaku pada tahun 2026. Meski diumumkan setelah pemungutan suara di kongres, saat ini masih menunggu persetujuan dari majelis tinggi Meksiko. Pendapatan dari pajak tersebut, sebanyak dua pertiga untuk mengatasi overtourism, sisanya untuk mendukung tentara Meksiko dan membantu meringankan defisit anggaran Meksiko yang signifikan.

Dampak pajak kapal pesiar

Seperti dilansir dari Euronews, wisatawan yang memasuki Meksiko dengan kapal pesiar harus membayar pajak tersebut, meskipun tidak turun dari kapal. Biaya tersebut kemungkinan akan ditambahkan dalam biaya tiket kapal pesiar penumpang, dan tidak akan dibebankan kepada perusahaan kapal pesiar.

Lebih dari 10 juta penumpang kapal pesiar mengunjungi Meksiko setiap tahunnya. Florida and Caribbean Cruise Association (FCAA), memperkirakan kedatangan 3.300 kapal pesiar pada tahun 2025. 

Pajak penumpang kapal pesiar di Meksiko ini akan berdampak signifikan terhadap wisatawan yang mengunjungi Cozumel, salah satu pelabuhan tersibuk di dunia. Pelabuhan tersebut menerima lebih dari separuh dari seluruh penumpang kapal pesiar Meksiko, dengan sekitar empat juta pengunjung kapal pesiar setiap tahunnya. 

Beberapa negara bagian Meksiko, seperti pelabuhan Quintana Roo, sudah mulai mengenakan pajak sebesar USD5 (sekitar Rp 79.800) kepada penumpang kapal pesiar mulai 1 Januari 2025. Pajak tersebut untuk mendanai Dana Pencegahan Bencana Nasional.  Sebab itu berdasarkan undang-undang baru, penumpang kapal pesiar di wilayah ini harus membayar pajak total sebesar USD47 (sekitar Rp 750 ribu).

Reaksi industri kapal pesiar 

Industri kapal pesiar menentang usulan retribusi tersebut, dan memperingatkan bahwa tarif baru ini akan menyebabkan pengalihan kapal berlabuh dari Meksiko ke tujuan pelayaran Karibia yang lebih murah. 

FCCA, yang mewakili 23 perusahaan pelayaran besar, menyatakan bahwa hal ini akan membuat Meksiko 213 persen lebih mahal dibandingkan rata-rata pelabuhan Karibia. CEO FCCA Michele Paige mengaku terkejut dengan keputusan sepihak, sebagai upaya untuk mempercepat perubahan kebijakan ini tanpa dialog apa pun dengan industri.

“Hal ini membuat kami dan mitra kami hampir tidak punya waktu untuk bersiap dan menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian bagi para tamu kami karena sebagian besar tiket kapal pesiar kami telah terjual pada tahun 2025,” katanya dalam sebuah pernyataan kepada USA Today.

Inisiatif mengatasi overtourism

Meksiko adalah salah satu dari beberapa negara yang memperkenalkan inisiatif pelayaran di tengah kekhawatiran overtourism. Ini karena jumlah penumpang kapal pesiar laut global terus meningkat, terutama Karibia, Bahama, dan Bermuda. Pada tahun 2023, terdapat 31,8 juta penumpang di seluruh dunia , dan diperkirakan mencapai 39,4 juta pada tahun 2027, menurut Statista. 

Beberapa tujuan kapal pesiar populer di Eropa telah menerapkan pajak khusus untuk mengatasi overtourism. Misalnya  Amsterdam, dan Kepulauan Mykonos dan Santorini di Yunani menerapakan pajak musiman selama bulan-bulan musim panas. Negara-negara Karibia, termasuk Bahama dan Barbados, telah memperkenalkan pajak keberangkatan penumpang untuk mendanai inisiatif lingkungan dan keberlanjutan. 

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |