BNPT Ajak Mahasiswa Masifkan Mitigasi Radikalisasi Digital

3 hours ago 10

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan penguatan ketahanan ideologi di sektor pendidikan. Salah satunya melalui edukasi dan mitigasi penyebaran paham radikal di ruang digital.

Kepala BNPT Eddy Hartono mengatakan, modus operandi penyebaran paham radikal hari ini sudah makin canggih. Salah satu wadah penyebaran itu adalah media sosial. Melalui media sosial, ditemukan adanya propaganda, rekrutmen, dan pendanaan terorisme.

"Maka, terus kita lakukan mitigasi dan pencegahan di kalangan kampus," kata saat membuka program Penguatan Kampus Kebangsaan di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Rabu (10/12/2025).

Karena itu, diperlukan upaya untuk melakukan pencegahan. Salah satu bentuk pencegahan itu adalah dengan melakukan pemberdayaan masyarakat di dalam membangun kesiapsiagaan nasional, termasuk dari dalam lingkungan kampus.

"Kegiatan penguatan kampus kebangsaan ini merupakan amanat Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018, bahwa kita melakukan kesiapsiagaan nasional dengan melalui pemberdayaan masyarakat," kata dia.

Sementara itu, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sunan Ampel, Prof Abdul Muhid, menegaskan bahwa kampusnya berkomitmen penuh menjaga integritas kebangsaan. Apalagi, kampus itu memiliki keterkaitan yang kuat dengan para ulama.

"UIN Sunan Ampel Surabaya berkomitmen untuk menjaga kampus ini dari paham-paham radikalisme, karena UIN Sunan Ampel Surabaya ini dilahirkan dan didirikan oleh para ulama, kiyai yang tentu komitmen terhadap kebangsaan tidak bisa diragukan," kata dia.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur, Prof Husniyatus Salamah Zainiyati, menyampaikan kesiapannya untuk turut memasifkan edukasi dan literasi digital di lingkungan kampus. Menurut dia, pihaknya akan terus melakukan edukasi terhadap masyarakat terkait pencegahan paham radikal, termasuk di lingkungan kampus.

"Kami dari FKPT Jawa Timur berkomitmen untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat bagaimana upaya pencegahan ini perlu dilakukan, termasuk kami masifkan ketika perkuliahan," kata dia.

Ia juga menekankan perlunya peningkatan komunikasi antarkeluarga dan penerapan prinsip double check terhadap informasi yang beredar. Hal itu tidak lain untuk mencegah penyebaran ajaran radikalisme yang mengarah pada terorisme.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |