Bobibos, Bahan Bakar Alternatif Buatan Anak Negeri, Siap Diuji di Jonggol Awal 2026

2 hours ago 8

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Bahan bakar alternatif Bobibos ditargetkan dapat digunakan oleh warga Jonggol, Kabupaten Bogor, dan sekitarnya pada awal tahun depan. Bobibos, akronim dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos!, diklaim memiliki Research Octane Number (RON) 98.

Pembina Bobibos sekaligus Anggota DPR RI, Mulyadi, mengaku sempat kaget dengan antusiasme masyarakat setelah peluncuran BOBIBOS di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor, Ahad (2/11/2025). Ia mengatakan banyak warga yang meminta untuk mencoba produk tersebut.

“Setelah launching, kami kewalahan karena masyarakat ingin membeli produk ini, padahal masih tahap uji coba,” ujar Mulyadi dalam konferensi pers di Jonggol, Selasa (11/11/2025).

Mulyadi menjelaskan bahwa Bobibos saat ini masih dalam tahap uji coba sehingga belum dapat diperjualbelikan secara bebas karena belum memenuhi seluruh persyaratan perizinan.

“Kami menyiapkan produk ini hanya untuk uji coba. Kenapa? Karena pasti ada izin produksi, izin edar, dan sebagainya. Kalau pun kami akan produksi, kami akan sampaikan bahwa ini hanya untuk uji coba. Kalau masyarakat ingin mencoba, kami siapkan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Mulyadi mengatakan pihaknya tengah menyiapkan agar masyarakat Jonggol dan sekitarnya dapat menjajal bahan bakar tersebut. Rencananya, uji coba bagi masyarakat akan dilakukan pada awal 2026.

“Bagi masyarakat yang ingin mencoba, mungkin akan segera kami siapkan. Dalam rapat terakhir kami, setelah Februari 2026, kami akan mulai produksi, tapi hanya untuk uji coba. Lokasinya nanti di Bumi Sultan,” ujarnya.

Untuk sementara, kapasitas produksi Bobibos berada di kisaran 300 liter per hari, tergantung pada ketersediaan bahan baku berupa jerami.

“Kami masih produksi 300 liter per hari. Ini hanya untuk uji coba, tapi masyarakat bisa melihat langsung produk ini,” kata Mulyadi.

Ia menambahkan, inisiatif pengembangan Bobibos berawal dari keinginannya membantu masyarakat di daerah pemilihannya dengan menghadirkan bahan bakar yang lebih terjangkau. Namun, peluncuran produk ini justru mendapat perhatian hingga tingkat nasional.

“Saya tadinya ingin berkontribusi untuk daerah pemilihan saya saja, supaya beban pengeluaran warga lebih ringan karena biaya bahan bakar lebih rendah. Makanya kami launching hanya untuk Bogor. Tapi ternyata perhatian datang dari nasional,” ujar Mulyadi.

Read Entire Article
Pemilu | Tempo | |